KUPANG, www.sinodgemit.or.id, “Di dalam dirimu ada benih kebaikan yang Tuhan tanamkan. Jangan matikan benih kebaikan itu dengan kebencian, dendam, iri hati, kemabukan, perselisihan, persinahan, keserakahan, kemalasan, percabulan dan ketidakadilan terhadap hak-hak orang lemah. Sebaliknya hiduplah dalam kebaikan, cinta kasih, pengampunan, perdamaian, keadilan, bela rasa dan kemurahan hati. Dengan demikian kalian akan menemukan sikap batin dan cara hidup sebagai anak-anak Allah.”
Demikian pesan Pdt. Dr. Mery Kolimon, saat memimpin kebaktian peneguhan sidi yang berlangsung di Jemaat Bethania Naikolan, Sabtu, (26/12-2020).
Merujuk bacaan I Yohanes 3:1-10 dengan perikop “Anak-anak Allah” Pdt. Mery menegaskan tiga pesan kepada jemaat dan para anggota sidi baru:
Pertama, menjadi anak-anak Allah adalah anugerah Allah semata (Sola Gratia) bukan hasil usaha manusia. Anugerah Allah itu memungkinkan kita melakukan hal-hal besar, agung dan bernilai. Karena itu hiduplah dalam ketaatan kepada Allah dan bukan dalam dosa.
Kedua, menjadi anak-anak Allah berarti kita beroleh karunia untuk bertumbuh menjadi sama seperti Kristus. Itu adalah status yang luar biasa. Kristus yang sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia menyatakan diri kepada kita saat kita mengenal dan hidup di dalam kehendakNya, kita diberi banyak talenta dan berkat untuk hidup bermakna bagi diri, sesama dan alam ciptaan Tuhan.
Ketiga, beriman kepada Yesus Kristus memungkinkan kita untuk memiliki pengharapan. Tanpa pengharapan manusia kehilangan arah, membenci diri dan sesama. Namun melalui kedatangan Kristus, kita beroleh jaminan bahwa Tuhan tak pernah tinggalkan kita. Itu makna natal yan paling dalam.
Kepada para orang tua, Pdt. Mery juga meminta agar sungguh-sungguh memberi perhatian kepada anak-anak di masa pertumbuhan mereka. Mendampingi mereka agar senantiasa mencintai Tuhan dan ‘tinggal’ di dalam gereja bukan di tempat lain.
Sebelum diteguhkan, 34 anggota sidi baru ini mengikuti katekisasi selama 18 bulan. Berikut nama-nama anggota sidi baru: Febiyanty Lena Tare, Duta Areans Juan Phieter Malelak, Delin Veony Damaledo, Wulan Rambu Konga Nakmofa, Margaretha Levinia Muni, Winni Yuningsih Bangngu, Kerenhapukh Seronita Sakbana, Jeremy Crystal Bolle, Paulus Padji Mangngi, Pascalius Refky Anand Buru, Putri Karolina Heda, Tri Marshanda Adju, Maria Bela Wawo, Ghaiska Doiserang Ola Bolle, Kristina Atamou, Jefri Apriliando Wila Huki, Ricky Betuel Ebenheizer Damaledo, Valentino Umbu Paraja Dapa Talu, Luisah Eunike Intan Haba Radja, Indonesiana Handayani Mone, Kornelis Lado Djami, Fabian Mn. Jua Putra Day Kate, Dilvan Eliazer Banamtuan, Maria Saetban, Seirna Tse, Ferry Efrain Ratu Lao, Octaviana Enjelika Anggreany Lomi, Andre Wiawi Dae, Aldy Alexander Djami, Randy Karmes Lepangkari, Arista Tse, Natanael Rehuel Uriel Gili, Yohana Banunaek dan Hendra Kurniawan Ndapangadung. ***