
Foto: Boy Nggaluama
Rote-Ndao, www.sinodegmit.or.id, Majelis Sinode GMIT menahbiskan Gedung Gereja Imanuel Lendeiki Ndao, Klasis Rote Barat, Rabu (5/11/2025).Gereja tersebut merupakan Gereja pertama di Pulau Ndao yang didirikan pada tahun 1918 dan kini berusia 107 tahun.
Pentahbisan ini merupakan momen ungkapan syukur Jemaat setelah melewati 14 tahun pembangunan dan menghabiskan anggaran ± 4 miliar rupiah, yang berasal dari sumbangan Jemaat, bantuan Pemerintah dan donatur lainnya.
Acara diawali dengan penanaman anakan kelapa dalam rangka perayaan Bulan Lingkungan Hidup oleh Ketua Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie, Wakil Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Pdt. Zimrat M. S. Karmani, Ketua Majelis Klasis Rote Barat, Pdt. Juneatrida Fransiska Lenggu-Maahury, Wakil Bupati Rote Ndao, Apremoi Dudelusy Dethan.
Selanjutnya Ketua Sinode GMIT bersama Wakil Bupati Rote Ndao melaksanakan sejumlah kegiatan mulai dari pembukaan selubung papan nama Gereja, penandatanganan prasasti, pelepasan burung merpati, dan pengguntingan pita pada pintu Gereja, kemudian mempersilahkan Jemaat masuk untuk memulai kebaktian.
Kebaktian dipimpin oleh para Pendeta Klasis Rote Barat selaku liturgos dan Pdt. Semuel B. Pandie selaku pengkhotbah.
Pdt. Semuel menerima penyerahan gedung Gereja secara simbolis dari Pendeta Jemaat Lendeiki dan menahbiskannya.
Dalam suara gembalanya, Pdt. Semuel berbicara tentang Gereja yang harus mengevaluasi diri, baik dalam organisasi maupun pelayanan untuk memperkuat iman Jemaat. Selain itu Gereja mesti berefleksi bahwa tugas gereja itu untuk hal-hal yang bersifat kekal.
“Kemarahan, kekuatiran, ketakutan, perselisihan, Gereja harus tampil memberi kekuatan dan pengharapan. Pada acara ini, kita bertanya hal-hal kekal apa yang sudah kita lakukan,” kata Pdt. Semuel.
Ia berpesan agar Jemaat senantiasa memelihara persekutuan dalam Gereja.

Sementara itu Wakil Bupati Rote Ndao, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Jemaat Lendeiki yang telah berjuang membangun sebuah gedung yang bagus. Ia berharap Gereja tersebut terus bertumbuh dalam pelayanan, menjadi berkat bagi Jemaat, penuh damai dan menjadi tempat bagi setiap orang untuk menemukan kasih dan pengharapan di dalam Tuhan Yesus.
Ia mengajak Jemaat untuk menjaga dan merawat gedung tersebut untuk kemuliaan nama Tuhan.
Dalam acara pentahbisan ini juga diluncurkan sejarah Gereja Lendeiki yang ditulis oleh Dr. Daud Saleh Ludji bersama tim.
Salah satu Jemaat, Letha Fiaala berharap Gereja tersebut menjadi tempat adanya kasih dan pengharapan pada Tuhan tiada henti.
“Pentahbisann ini merupakan bukti kasih Tuhan selalu menyertai jejak pelayanan di tempat tersebut. Kiranya Gereja kami terus menjadi tempat dimana kasih Tuhan dirasakan, air mata menjadi pengharapan, dan hati yang letih menemukan kekuatan,” kata Letha.
Diinformasikan bahwa Jemaat Imanuel Lendeiki memiliki 452 KK (1313 jiwa) dan dilayani oleh Pdt. Desi Kolsasi. Hadir dalam acara tersebut para Pendeta GMIT Teritori Rote Ndao, KMK Lole, KMK, Rote Barat, Camat Ndao Nuse, dan para Kepala Desa Ndao Nuse. ***











