//Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Gereja Wisata Fatukopa

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Gereja Wisata Fatukopa

Foto: Frans Nahak

Fatukopa-TTS, www.sindoegmit.or.id, “Meletakkan hati dan membangun dengan hati yang sukacita,” demikian tema renungan yang disampaikan oleh Pdt. Yan O. Lemani, Ketua Majelis Klasis Mollo Barat, dalam kebaktian peletakan Batu Pertama gedung gereja Mata Jemaat Lus Besteke, Klasis Amanuban Timur, Kamis (23/10/2025). Bacaan Firman Tuhan terambil dari Kitab Ezra 3:8-13.

Gereja baru yang mau dibangun berlokasi di tempat wisata Bukit Batu Fatukopa, yang merupakan salah satu destinasi wisata di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Kab. Timor Tengah Selatan (TTS).

Hadir dalam kebaktian tersebut Wakil Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Saneb Blegur, Ketua Majelis Klasis Amanuban Timur dan pendeta sek-Klasis Amanuban Timur.  Dari pihak pemerintah yaitu Kabag Kesra Kabupaten TTS, Marten J. K. Banunaek.

Dalam suara gembalanya, Pdt. Saneb Blegur, menyampaikan tiga hal. Pertama, Mata Jemaat Lus Besteke gereja yang bertumbuh karena Yesus Kristus yang memberi anugerah-Nya. Hal itu dibuktikan sampai saat ini, di mana Lus Besteke kini terdapat 32 kepala keluarga (kk), statusnya mata jemaat dan sementara membangun. Pada tahun 2004, mata jemaat ini statusnya Pos Pelayanan, dan hanya 17 kk dan tempat ibadah beratap daun gewang.

“Tahun 2004 saya menjadi Ketua Majelis di Wilayah pelayanan Tipa dengan 9 mata jemaat. Lus Besteke adalah Pos Pelayanan, 17 kk dan gereja beratap daun gewang, namun karena anugerah Tuhan sehingga sekarang 32 kk dan kita akan bangun lagi gedung gereja yang baru,” kata Ketua Majelis Jemaat Wilayah Tipa periode 2004 s/d 2008.

Kedua, Pdt. Saneb mengingat  orientasi pelayanan dalam membangun sebuah gereja. Menurutnya, orientasinya harus searah dengan Kristus.

“Banyak gereja yang mapan namun manajemen berantakan karena orientasi bermasalah. Orientasi tidak searah dengan orientasi Kristus. Jika salah meletakkan orientasi maka biar gereja mapan pun tidak bisa membangun dan bertumbuh,” tegasnya.

Hal ketiga, ia meminta keterbukaan manajemen gereja, karena akan berdampak bagi kepercayaan, dan juga terbuka bagi siapa saja datang beribadah sebagai gereja wisata.

“Keterbukaan manajemen untuk menjaga kepercayaan Tuhan melalui orang-orang membantu gereja. Kemudian keterbukaan Gereja bagi siapa saja yang mau beribadah kepada Tuhan. Apalagi gereja ini berada di tempat wisata. Jadikan gereja ini gereja wisata,” pinta Pdt. Saneb.

Foto: Frans Nahak

Diakhir dari suara gembala, dia mengingat akan khotbah yang disampaikan oleh Pdt. Yan Lemani, bahwa bangun gereja harus dari hati karena gereja yang sesungguhnya dalam hati. Gedung gereja yang bagus karena hati yang bersatu untuk membangun.

Pada kesempatan tersebut, Pemda TTS melalui Kabag Kesra menyerahkan bantuan untuk membantu pembangunan gedung gereja tersebut. Ia meminta kepada gereja agar bersama pemerintah bekerja sama melayani masyarakat.

Mata Jemaat  Lus Besteke dengan jumlah  32 KK dan jumlah jiwa 134 orang. Gereja ini di RT/ RW 021/011, Dusun B, Desa Fatukopa, Kec. Fatukopa-TTS. *** (Frans Nahak)