
Oelamasi-Kupang, www.sinodegmit.or.id, “Persekutuan doa mesti memberikan dampak pada kehidupan umat beriman; menyadari dosa dan bertobat, mengalami pemulihan relasi dengan Tuhan dan sesama. Persekutuan doa mesti mendorong manusia untuk berubah dalam sikap dan karakter, serta membawa orang keluar dari berbagai krisis.” Demikian disampaikan Bendahara Majelis Sinode GMIT, Pnt. Yefta Sanam pada Ibadah Penyegaran Iman (IPI) yang berlangsung di halaman Civic Center Kabupaten Kupang pada Rabu, 18 Juni 2025.
Menurut Pnt. Yefta, Persekutuan doa terpanggil untuk bergumul bersama mencari solusi atas setiap krisis sosial, ekonomi, kemanusiaan dan hak asasi manusia sekarang ini. Ia menyebut perang antara Israel dan Iran yang terus berlangsung dan mengorbankan banyak manusia, kasus kekerasan seksual, bencana alam di NTT Gunung Lewotobi Laki di Flores Timur yang terus berkecamuk, dan persoalan lainnya, Persekutuan Doa terpanggil untuk terus berdoa bagi perdamaian dan keselamatan dunia.
Pnt. Yefta berpesan bahwa IPI ini merupakan bagian dari agenda rutin gerejawi untuk memperkuat spiritualitas warga jemaat, mempererat persekutuan, dan menyatukan arah pelayanan seluruh aras GMIT di tahun berjalan.
IPI yang digelar oleh Majelis Sinode merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-24 Persekutuan Doa GMIT. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dari Rabu hingga Jumat (18-20/6/2025).
Pada hari pertama acara dimulai sejak pukul 19.00 WITA ini dihadiri oleh sekitar 2.000 orang jemaat dari berbagai wilayah pelayanan GMIT. Ibadah tersebut dipimpin oleh Pdt. Yandi Manobe, S.Th yang bertindak sebagai pengkhotbah, dengan membawakan firman Tuhan tentang “Orang Samaria yang murah hati”.
Sedangkan Pdt. Sepy Hawu, S.Th bertugas pada malam ke-2 dan pada malam terakhir akan dipimpin oleh Ketua Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie, S.Th.
Ibadah berlangsung dalam suasana yang tertib dan penuh kekhidmatan, diwarnai dengan tim penari yang mengiringi pujian jemaat.

Seminar tentang Doa dan Kepemimpinan
Selain IPI, Pada Jumat (20/6/2025) Majelis Sinode juga mengadakan seminar tentang “Doa dan Kepemimpinan yang berlangsung di GMIT Imanuel Oesao, Klasis Kupang Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pengajaran jemaat tentang pentingnya doa dan kepemimpinan dalam kehidupan gereja.
Menurut Sekretaris Majelis Sinode, PD itu adalah benteng utama pertahanan jemaat GMIT. Jika bentengnya rapuh maka orang gampang untuk mempengaruhi jemaat dengan berbagai ajaran. Oleh karena itu, kegiatan yang dilaksanakan merupakan bagian dari program utama Majelis Sinode GMIT periode 2024-2027 untuk memperkuat pengajaran dan penginjilan holistik.
Materi-materi yang diperoleh peserta antara lain: Karunia Roh untuk melayani sebagai Persekutuan – Manajemen karunia dalam pelayanan PD (Pdt. Lay Abdi K. Wenyi-Sekretaris Majelis Sinode GMIT); Kekuatan doa dan pujian dalam pelayanan PD di GMIT (Pdt. Joni Riwu Tadu-Pendeta GMIT, Jemaat Kota Kupang); Peranan PD dalam Pembangunan Masyarakat- Persekutuan Doa dalam ibadah karya (Pdt. Sepri Adonis-Ketua Majelis Klasis Amanuban Tengah Utara); Pdt. Melkisedek Sniut (Ketua Badan Studi Tata Gereja Sinode GMIT).
Sedangkan para peserta seminar berasal dari para Pendeta GMIT, pengurus Persekutuan Doa Sinode Klasis dan Jemaat, serta Jemaat Imanuel Oesao. ***











