
Soe-TTS, www.sinodegmit.or.id, Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) menyelenggerakan Konven II Kaum Bapak Lingkup Sinode di Jemaat Imanuel Oenali, Klasis Soe Timur, Senin hingga Jumat (10-14/11/2025). Kegiatan ini merupakan momen memperkuat manajemen pelayanan dan peran laki-laki dalam Pembangunan sosial dan ekonomi.
Melalui study meeting,pelatihan UMKM dan wisata, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kinerja serta berjejaring dalam lingkup Kaum Bapak Sinode GMIT.
Wakil Ketua Sinode GMIT, Pdt. Saneb Y. Ena Blegur dalam suara gembalanya menyampaikan konven ini menjadi tempat belajar bersama, membangun panca pelayanan secara utuh dalam pembaruan iman dan panggilan supaya Kaum Bapak tetap berdiri teguh sebagai pilar keluarga, masyarakat, dan gereja.
Ia melanjutkan, Konven mengingatkan bahwa tanggung jawab pertama dan utama seorang bapak adalah menjadi imam dalam rumah tangganya, menjadi garam dan terang di tengah masyarakat, dan menjadi tiang penopang kehidupan bergereja.
“Di tengah dunia yang dikuasai oleh ketidakadilan, kekerasan, dan korupsi, konven menjadi tempat pembentukan karakter agar kaum bapak tampil sebagai pemimpin yang adil, bijaksana, dan berintegritas,” kata Pdt. Saneb.
Bertepatan dengan perayaan bulan lingkungan, Pdt. Saneb mengajak Kaum Bapak untuk menghidupkan kembali Gerakan Satu Bapak Satu Pohon (Gesapasapo).
Sementara itu, Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma dalam sambutannya mendorong Kaum Bapak GMIT menjadi motor penggerak dalam membangun kemandirian pangan dan keluarga sehat di Nusa Tenggara Timur.
“Kaum laki-laki memiliki peran strategis dalam membentuk keluarga yang kuat secara fisik, ekonomi, iman, dan intelektual. Menurutnya, keteladanan dan tanggung jawab kaum bapak menjadi fondasi utama dalam menciptakan keluarga yang sejahtera,” ujar Asadoma.
Berhadapan dengan tingginya angka stunting di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Wakil Gubernur Asadoma juga mengajak Kaum Bapak untuk menjadi pelopor perubahan dengan memperhatikan gizi keluarga serta menerapkan pola hidup sehat.
Konven tersebut diawali dengan Pawai Lentera dari Jemaat Sesawi Oekamusa menuju Jemaat Imanuel Oenali, Klasis Soe Timur.

Beberapa materi yang diperoleh peserta dalam kegiatan tersebut antara lain: Kolaborasi GMIT dan Pemerintah Daerah dalam Membangun Kapasitas Kaum Bapak GMIT untuk Menunjang Pembangunan Masyarakat (Wakil Gubernur NTT, Ketua DPRD Provinsi NTT, Wakil Ketua Sinode GMIT); Partisipasi Kaum Bapak dalam Pembangunan Bangsa (FK Pria Kaum Bapak PGI); Partisipasi Kaum Bapak GMIT dalam Bidang Politik (Dr. Rudi Rohi, M.Si dan Winston Neil Rondo,S.Pt); Koster sebagai salah satu elemen kunci dalam pelayanan Jemaat (Pdt. Saneb Y. Ena Blegur,S.Th); Managemen Pelayanan Kaum Bapak GMIT dan penggunaan AI (Dr. Ir. Roddialek Pollo,M.Si); Kebijakan Pemerintah dalam mengimplementasikan pangan Lestari di NTT (Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi NTT); Strategi dan Pendekatan pangan Lestari pada pertanian lahan kering (Ir.Zet Malelak,M,Si); Harapan dan Tantangan Sekolah GMIT sebagai sekolah Diakonia bagi Warga GMIT (Badan Pendidikan GMIT dan Ir. Ared J. Billik, M.Si); Gizi Seimbang untuk hidup berkualitas berbasis pangan lokal (Pnt. Frama E.L. Lefiana Pollo,S.SE,Apt); Strategi Bank NTT dalam Pemberdayaan Ekonomi Kaum Bapak GMIT (Pimpinan Bank NTT Cabang Soe);
Dalam konven tersebut juga panitia menyelenggarakan pelatihan Irigasi tetes, Budidaya Ikan Lele dan Lebah Madu sebagai salah satu pilihan dalam peningkatan pendapatan Kaum Bapak GMIT (Yonrid Sabuna); Pengolahan Sampah Plastik, Biogas dan Pupuk organik- cair, padat (Ir. Dominggus G.H.Adoe,ST,M.Eng); Olahan Varian Makanan bersumber dari Ikan (Dr. Ayub U. Meko dan Yohanis Pandi); Pembuatan Minuman herbal berbasis tanaman Rimpang (Ir. Zet Malelak,M.Si); Pakan Ternak: Unggas, Babi, Kambing, Sapi (Pnt. Ayub Timu Nahun).
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati TTS dan unsur Forkopimda Kabupaten TTS, para Ketua Majelis Klasis (KMK) se GMIT, utusan Klasis se-GMIT, para Pendeta Pendamping, dan undangan lainnya.
Pembukaan konven didahului dengan kebaktian yang dipimpin oleh Pdt. Zaskari Luik dan Pdt. Herison Here Wila sebagai liturgos dan Pdt.Petrus Tameno sebagai pengkhotbah.
Seusai acara pembukaan, diadakan panen bersama Program Pangan Lestari yang dikelola oleh warga Jemaat Immanuel Oenali, Yonri Sabuna. Program ini mengoptimalkan enam sumur gali dan satu sumur bor untuk mendukung pertanian berkelanjutan di tengah musim kemarau. ***











