
Kupang,www.sinodegmit.or.id, Untuk mengatasi kekurangan air pada musim kemarau, Kelompok Tani Sulamanda, Tarus, Desa Mata Air, Kupang Tengah mendapat Bantuan Damparit, untuk mengairi sawah seluas 4 ha. Damparit tersebut diresmikan oleh Majelis Sinode GMIT pada Jumat (7/2/2025).
Sebelumnya sawah milik Sinode GMIT tersebut hanya mengandalkan dua sumur untuk kebutuhan air. Bahkan mereka harus berbagi dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk mengairi lahan tanaman hortikultura.
Untuk mengatasi hal ini, Majelis Sinode GMIT melalui Badan Pengembangan Aset dan Pemberdayaan Ekonomi (BP-APE) bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan mengadakan sebuah damparit dan satu rumah pertemuan anggota kelompok tani.
Damparit tersebut dibangun dengan ukuran Panjang 30 meter, lebar 15 meter dan kedalaman 1,80 meter untuk menahan dan menampung aliran air dari sumber mata air, dan curah hujan.
Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie, dalam suara gembalanya berbicara tentang keberpihakan dari gereja kepada Jemaat.
“Bantuan damparit ini merupakan keberpihakan atau wujud diakonia kepada Jemaat untuk menjadikan pertanian sebagai penyanggah utama kehidupan. Karena itu bantuan ini harus dimanfaatkan dengan baik untuk seluruh anggota kelompok tani Sulamanda dan KWT Getsemani Tarus Timur. Hasil dari sawah ini juga menjadi salah satu sumber pendapatan Majelis Sinode untuk menopang pelaksanaan program pelayanan,” kata Pdt. Semuel.
Ia juga berharap rumah pertemuan dapat difungsikan sebagai rumah edukasi pertanian, rumah persaudaraan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ditemui.
Sementara itu Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Joaz Bily Oemboe Wanda dalam sambutannya berharap lokasi tersebut bisa dikembangkan menjadi agrowisata. Ia mengapresiasi Sinode GMIT atas kerja sama yang baik mendukung program pemerintah khususnya di bidang pertanian.
“Kami berharap ada keseriusan mengolah lahan ini, sebab mimpi besar kita melalui bidang pertanian, kita dapat menurunkan angka kemiskinan dan stunting di NTT.” Pesan Bp. Oemboe.
Acara pengresmian tersebut didahului dengan ibadah Syukur yang dipimpin oleh Pdt. Nini M. Lani-Sir, S.Th, Pelayan Jemaat Getsemani Tarus Timur, Klasis Kupang Tengah.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Bendahara Sinode GMIT, Pnt. Yefta Sanam, MM, Ketua Majelis Klasis (KMK) Kupang Tengah, Pdt. Alfred Waang Sir, KMK Pantar Barat, Pdt. Filseter Hama, Majelis Jemaat Getsemani Tarus, Kepala Desa Mata Air, Anggota Kelompok Tani Sulamanda dan Kelompok Wanita Tani Getsemani Tarus. ***