
Kupang, www.sinodegmit.or.id, “Majelis Sinode GMIT menyampaikan terima kasih kepada lembaga-lembaga mitra, Jemaat dan Klasis di GMIT atas dukungan bagi Penyintas Bencana Lewotobi Laki-laki Flores Timur. Melalui dukungan dari berbagai pihak, GMIT dapat melaksanakan misi kemanusiaan, tidak hanya bagi warga GMIT tetapi juga bagi penganut agama lain.” Demikian disampaikan Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie dalam Sidang Majelis Sinode GMIT Ke-53, hari ke-3, di GMIT Center Kupang, Selasa (11/2/2025).
GMIT mendapat dukungan dari Biro Penanggulangan Risiko Bencana (PRB PGI), Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Jawa Barat, Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB), Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST), Gereja Kristen Pasundan (GKP), Moderamen Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), GKS, Gereja Toraja Jemaat Kupang, Gereja Kristen Jawa Tengah Utara (GKJTU), SD GMIT Soe 1, SMPN 1 Rote Barat Daya, Institut Pendidikan Soe, UKSW Salatiga, Permata GMIT dan Mahasiswa asal Indonesia tengah timur UKDW Yogyakarta. Ada juga dukungan dari lembaga lainnya seperti Kopsen Kasema, RS Siloam Labuan Bajo, Family Generasi Kristen Hago/ GMKH, AKPIN NTT, Uniting World, dukungan dari individu dan Jemaat/Klasis di GMIT.
Terhadap hal ini, Majelis Sinode melalui Badan Pengurangan Risiko Bencana (BPRB) Sinode GMIT menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada lembaga ini untuk mengelola berbagai bantuan secara bertanggung jawab.
“Kami berterima kasih atas dukungan dari berbagai mitra yang menolong kami untuk tidak hanya melaksanakan misi kemanusiaan, tetapi ada kesempatan bagi kami untuk memperkuat relasi lintas agama,” kata Ketua BPRB Sinode GMIT, Pdt. Adi Amtaran, S.Th, saat menyampaikan laporan Panitia tanggap Daurat Bencana Lewotobi dalam Sidang Majelis Sinode GMIT ke-53.
Dalam laporan tersebut diinformasikan bahwa bantuan yang diterima berupa barang dan uang, khsususnya uang yang diterima baik secara tunai maupun melalui Bank sebesar Rp. 716.218.733, Pengeluaran sebesar Rp. 361.922.550, dan sisa saldo Rp. 354. 296.183.
Sisa dana tersebut direncanakan untuk melanjutkan tanggap bencana erupsi gunung Lewotobi Laki-laki, dengan peruntukannya sbb: Biaya perpanjangan tanggap darurat bencana, mengingat sampai saat ini masih terdapat pengungsi di beberapa pos lapangan di Kabupaten Flores Timur; Memperkuat 2 pos terpadu di Flores yakni GMIT Ebenhaezer Larantuka dan GMIT Kalvari Maumere (Klasis Flores Lembata); Operasional Pos Terpadu Kantor Sinode untuk tanggap bencana Lewotobi; Memperkuat jejaring Kerjasama; Pengadaan satu ruang penyimpanan donasi barang berupa pakaian, demi tanggap bencana di waktu yang akan datang.
BRPB Sinode juga memberi rekomendasi agar ada peningkatan kapasitas tanggap bencana di berbagai daerah sambil berkolaborasi dengan Pemerintah dan lembaga sosial lainnya. *