Pesan Penahbisan 22 Pendeta GMIT: Perhatikan Para Domba atau Mereka Pergi ke Kandang Lain

Foto dari kiri ke kanan: Nova Omiyati Leoanak, M.Th, Selvina Laimeheriwa, S.Th, Helen Margaritha Ataupah, S.Si.-Teol, Nuh Ben Tnunay, S.Th.

KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Rabu, (29/7), Majelis Sinode (MS) GMIT menahbiskan 22 vikaris dalam jabatan pendeta. Kehadiran mereka diharapkan tidak sekadar menambah jumlah barisan pendeta yang kini telah mencapai 1.500-an orang, tetapi terutama pada peningkatan kapasitas diri dan kualitas pelayanan.

“22 pendeta yang hari ini ditahbis dan semua pendeta GMIT, mari cari cara, lengkapi diri dengan ketrampilan dan mekanisme untuk memperkuat rumah tangga-rumah tangga Kristen. … Jangan sampai di masa pandemi ini, domba-domba merasa gembala mereka tidak memperhatikan mereka. Lalu mereka entah merasa kering tanpa perhatian, kasih dan dukungan para gembala, atau mereka pergi ke kandang-kandang yang lain,” demikian pesan pastoral Ketua MS GMIT Pdt. Dr. Mery Kolimon pada kebaktian penahbisan yang berlangsung di Jemaat Policarpus Atambua.

Dalam rangka merawat intensitas relasi persekutuan tersebut terutama di masa Covid-19, lanjut Pdt. Mery, teknologi komunikasi digital perlu dimanfaatkan untuk kebutuhan pastoral, namun harus dibarengi juga dengan kunjungan langsung ke warga/anggota gereja dengan memperhatikan protokol kesehatan atau Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan yang ditetapkan oleh MS GMIT.

Pdt. Mery juga mendorong para pendeta agar mengoptimalkan pemanfaatan gedung gereja bukan hanya sebagai tempat beribadah pada hari minggu melainkan juga sebagai rumah pembelajaran, pengasuhan rohani jemaat, pendidikan sosial budaya, keadilan jender, penguatan ekonomi, dan berbagai ilmu lain yang dibutuhkan jemaat dan masyarakat untuk dapat berkembang.

Foto bersama para pendeta yang ditahbiskan di Jemaat Policarpus Atambua

Sementara itu, kepada para orang tua dan keluarga, Ketua MS GMIT mengingatkan agar tidak mencampuri urusan pelayanan atau penempatan para pendeta.

“Mereka sekarang adalah pemimpin-pemimpin jemaat dengan identitas dan otoritas gerejawi yang ada pada mereka. Dukung mereka tanpa intervensi berlebihan. Saya ingat saat saya ditahbis jadi pendeta, doa mama saya almarhum pendek saja. Tuhan, anak ini seumpama persembahan yang kami taruh di dalam tangguk. Pakailah untuk hormat dan kemuliaan NamaMu. Bapa, mama, anak-anak sudah masuk dalam tangguk perbendaharaan Tuhan dalam gerejaNya. Biarlah mereka diurus oleh gereja untuk pelayanan kepada Tuhan. Mau ditempatkan di mana, mau dikasih tugas apa, orang tua tidak usah ikut atur. Gereja sebagai organisasi akan atur untuk pelayanan kepada Tuhan dan jemaat.”

Untuk menghindari perkumpulan jemaat dalam jumlah besar, kebaktian penahbisan dilaksanakan secara serentak di lima lokasi yakni, Jemaat Policarpus Atambua-Belu, Jemaat Siloam Batuna-Amarasi Barat, Jemaat Imanuel Oefau-Mollo Barat, Jemaat Ebenhaezer Kaeneno-Amanuban Timur dan Jemaat Overa Fatululan.

Di Jemaat Siloam Batuna, Pnt. Mariana Roesmoyo-Rohi Bire, (Bendahara MS GMIT), meminta para pendeta baru agar senantiasa merawat spiritualitas dan komitmen untuk melaksanakan pengakuan dan janji yang telah diucapkan di hadapan Tuhan dan Jemaat.

Untuk komitmen tersebut, Pdt. Selvina Laimeheriwa dan Pdt. Priscilla Bere, mengaku siap melaksanakan pengakuan dan janji kependetaan yang mereka ucapkan. Implementasinya melalui kesediaan untuk tinggal di tengah-tengah jemaat, mengenali kebutuhan mereka dan mengupayakan kesejahteraan bersama.

Foto para pendeta yang ditahbiskan di Jemaat Ebenhaezer Oefau-Mollo Barat

Para pendeta yang ditabiskan antara lain, Marten Weo, S.Th, Noviana Lian Mogila’a, S.Th, Heni Henderina Solo, S.Th, Dina Lachairoi Thobe, S.Th, Nova Omiyati Leoanak, M.Th, Sofeni Yublina Oktavianus, S.Th, Wulan Sari Tokoh, M.Th, Yus Adelina Kotten, S.Th, Priscilla Juniarti Bere, M.Th, Novriyani Filpin Betseba Bako, S.Si.-Teol, Selvina Laimeheriwa, S.Th, Ananda Imelda Faot, S.Si.-Teol., Herlince Kadja Koroh, S.Th, Marthentje Putri Pah, S.Th, M.M, Jeny Erfiyanti Makleat, S.Th, Helen Margaritha Ataupah, S.Si.-Teol, Gerson Andri Lukius Lette, S.Th, Jefrison Mesakh Malaikosa, S.Si.-Teol, M.Si., Mafsi Bolit Notti, M.Th, Elson Fresly Mbau, S.Th, Gustaf Nenu, M.Th. dan Nuh Ben Tnunay, S.Th. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *