Majelis Klasis Sabu Timur dan Julie Marie Foundation Adakan Pelatihan Ketrampilan Menjahit

Foto: Soleman Manu Padja

SABU, www.sinodegmit.or.id, Majelis Klasis Sabu Timur dan Julie Marie Foundation mengadakan pelatihan ketrampilan menjahit bagi 25 orang dari Jemaat se-Klasis Sabu Timur, di Gedung Aula Serbaguna, Klasis Sabu Timur, sejak 5 Juli hingga 5 Oktober 2024.

Kegiatan tersebut merupakan program Majelis Klasis Sabu Timur dan Julie Marie Foundation yang difokuskan pada pemberdayaan kaum perempuan, korban kekerasan, human trafficking, disabilitas dan penyintas kusta.

Para peserta dilatih secara langsung oleh Tim Julie Marie Foundation,Ratna Windaryanti dan Eko Purwanto.

“Peserta dilatih untuk menjadi orang yang berdaya guna bagi orang-orang di sekitar mereka. Mereka mendapat materi pembelajaran mulai dari dasar, pengenalan alat, pengendalian alat, mengatasi permasalahan pada alat, desain pakaian, menjahit, sampai menjelaskan kembali materi yang diajarkan. Jadi diharapkan ilmu yang mereka dapat bisa dibagikan kepada orang lain,” kata Ratna.

Salah satu peserta, Marla Leo asal Jemaat Bethania Lobodei, mengungkapkan perasaannya.

“Saya sangat senang dengan adanya kegiatan ini, dari yang awalnya saya tidak bisa sama sekali jahit menjahit, sekarang sudah bisa jahit sendiri,” ungkap Marla sambil menunjukan hasil jahitannya.

Selain materi, para peserta juga mendapat bantuan alat-alat menjahit dari Julie Marie Foundation sebagai modal awal usaha mereka.

Ketua Majelis Klasis Sabu Timur, Pdt John Mozes Hendrik Wadu Neru berbicara tentang dukungan bagi kaum perempuan dalam pengembangan ekonomi.

“Sebenarnya, pasar untuk penjahit di Sabu ini ada, bahkan besar sekali. Hanya diperlukan kerja sama Gereja, penjahit dan Pemerintah Daerah untuk memfasilitasi mereka. Bukan hanya memfasilitasi alat dan modal, tapi kesempatan untuk dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang bisa menghidupkan usaha mereka. Contohnya, pengadaan seragam kantor dan sekolah,” kata Pdt Jhon.

Ia berharap kedepan ada sentra-sentra penjahit di Sabu Timur dan dapat meningkatkan usaha ekonomi kaum perempuan.

Selama kegiatan berlangsung, peserta diberikan kesempatan untuk menjahit berbagai jenis pakaian. Mulai dari pakaian pria sampai pakaian wanita dengan berbagai model. Mulai dari desain seragam kantor sampai pakaian sehari-hari di rumah. Setiap desain yang sudah selesai dijahit akan diperiksa dan bila ada yang kurang, maka langsung diperbaiki oleh para mentor.

Julie Marie Foundationpernah mengadakan kegiatan yang sama di Kupang dan Larantuka. *** (Soleman Manu Padja)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *