
KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Majelis Sinode GMIT menggelar Coffee Morningbersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTT untuk membahas pengembangan aset dan pendidikan, di GMIT Center Kupang, pada Jumat (11/4).
Hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Provinsi NTT, Ir. Emelia Julia Nomleni dan para anggota yakni Nelson Obed Matara, S.Ip, M.Hum, Winston Rondo, David Boimau, Yunus H. Takandewa, S.Pd, Pdt. Emr. Drs. Yunus Naisunis, Astria Blandina Gaidaka, Klara Motu Loi, SH, Anton Landi, Odylia Selati Kabba, A.Md. Farm, Petrus Christian Mboeik, dan Inche D. P. Sayuna.
Sedangkan Majelis Sinode GMIT yang hadir Pdt. Semuel B. Pandie (Ketua), Pdt. Lay Abdi K. Wenyi (Sekretaris), Pdt. Zimrat M. S. Karmany (Wakil Sekretaris), Pnt. Yefta Sanam (Bendahara), BPP Sinode dan UPP Majelis Sinode.
Dalam acara tersebut Pdt. Semuel B. Pandie mempresentasikan materi “Diakonia Transformatif sebagai Strategi Pemberdayaan Ekonomi Jemaat.” Salah satu isu penting yang dibahas ialah revitalisasi dan pengembangan aset serta Pendidikan dari lima pilar utama pengembangan GMIT di Periode 2024-2027. Hal ini diwujudkan melalui Intervensi gaji guru, perbaikan sarana prasarana Sekolah, restrukturisasi Pengurus Yayasan, Manajemen Sekolah dan Pengembangan aset.
Untuk menunjang Pendidikan dan pelayanan gereja, beberapa hal yang sedang dikembangkan diantaranya: Pendirian Toko Pangan GMIT; Garam industri ‘Masi’; Ikan air tawar di beberapa Klasis; Kebun Buah di Petuk, Sawah, peternakan ayam dan pengembangan pertanian di Yayasan Alfa Omega (YAO) Tarus, pertanian terintegrasi di Loli, dan pengembangan lainnya.
“Kami juga minta para Pendeta di Jemaat-jemaat mengembangkan aset yang ada. Banyak sekali potensi yang dapat dikembangkan untuk mendukung sekolah-sekolah, pelayanan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di NTT, karena itu perlu ada kolaborasi, didiskusikan terus menerus dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh,” kata Pdt. Semuel

Menanggapi hal ini, Ir. Emelia Julia Nomleni menyampaikan bahwa tindak lanjut dari pembahasan tersebut akan diperkaya dengan kebijakan-kebijakan yang mendukung pengembangan aset, lebih kepada isu-isu yang lebih spesifik bersama komisi-komisi DPRD, BPPS serta UPP MS untuk eksekusi.
Dalam sesi tanggapan, Inche D. P. Sayuna meminta perlu adanya penilaian aset (appraisal) termasuk yang ada di Sekolah-sekolah GMIT untuk diketahui nilai ekonomisnya, ada bukti kepemilikan kuat dan bermanfaat ketika ada perencanaan pengembangan ekonomi.
Acara ini diakhiri dengan kesepakatan untuk terus membangun relasi dan kolaborasi antara kedua lembaga dengan komunikasi yang lebih cair, intens dan berkelanjutan demi pengembangan pelayanan bagi masyarakat. ***