
Foto: Adi Amtaran
Kupang, www.sinodegmit.or.id, “Kunjungan tersebut merupakan bentuk kepedulian gereja bagi warga terdampak bencana alam, sekaligus mendapat data terpilah yang disediakan oleh pihak pemerintah untuk menjawab kebutuhan spesifik warga terdampak, baik logistik maupun dukungan psikososial awal dari pihak gereja. Demikian disampaikan Wakil Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Saneb Y. Ena Blegur, saat mengunjungi warga terdampak banjir rob di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang pada Jumat (7/2/20205).
Menurut informasi yang kami peroleh diantara 1.032 warga yang terdampak, ada 747 Jemaat GMIT Amanau Tablolong, dan 70 rumah terendam banjir akibat banjir rob yang terjadi sejak 4 Februari lalu.
Untuk meminimalisir risiko bencana, Pemerintah melalui Kementrian Sosial dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) NTT membangun sebuah Posko yang bertempat di Kantor Desa Tablolong untuk mengelola bantuan makan, minum dan peralatan tidur, dan juga 2 tenda merah putih di halaman sebagai dapur umum. Para petugas mendistribusikan makanan yang sudah dimasak ke 37 titik pengungsian mandiri, sedangkan 3 titik lainnya memperoleh bahan mentah, lalu mengolah sendiri.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Desa Tablolong, Ferdinan Henuk berharap gereja menghimbau jemaat agar tidak tinggal di rumah maisng-masing untuk sementara waktu, mengingat prakiraan cuaca dari BMKG masih ada cuaca ekstrim sampai tanggal 11 Februari 2025 nanti.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Majelis Sinode sebab melalui kunjungan tersebut menandakan dukungan yang berarti bagi pemerintah desa yang terus bergiat dalam pelayanan kemanusiaan pasca bencana, tandas sekretaris desa.
Hadir dalam kunjungan tersebut, hadir juga Ketua Majelis Klasis Kupang Barat, Pdt. Doddy S. Octavianus, Ketua Badan Pengurangan Risiko Bencana (BPRB) Sinode GMIT Pdt. Adi Amtaran, Sekretaris BRPB, Pdt. Ekawaty W. Lili, Pdt. Isakh Liunome, Ketua Majelis Jemaat Amanau Tablolong, Pdt. Yandri Senabu, Pemerintah Desa tablolong, Zet Nggadas. * (Pdt. Adi Amtaran)