
Kupang,www.sinodegmit.or.id, Operating Model GMIT Adakan Pelatihan Citizens Voice and Action (CVA) bagi 25 orang asal Klasis Fatuleu dan Fatuleu Timur, di Hotel Amaris Kupang, pada Kamis hingga Sabtu (20-22/3).
Kegiatan ini betujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan memperkuat suara masyarakat dalam proses pembangunan di Desa.
“Harapan kami mereka kembali dan menjadi fasilitator untuk suara dan aksi warga Negara. Mereka dapat menerapkan tahapan CVA-nya dan menghasilkan suatu perubahan kebijakan, atau advokasi untuk perbaikan layanan publik, melalui dialog yang santun dan tanpa konflik dengan para pemangku kepentingan.” Jelas Yeni Sanu, salah satu fasilitator dalam kegiatan tersebut.
Ia melanjutkan bahwa para peserta adalah orang-orang yang ada di Desa, yang bisa menyuarakan hak-hak warga, mendampingi dan memberdayakan mereka. Peserta dapat memastikan pelayanan publik di Desa berjalan dengan baik, misalnya Penetapan dan pelaksanaan Peraturan Desa, Pemanfaatan dana Desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Penggunaan Biaya Operasional Sekolah, dst. Mereka melakukan pemantauan standar, ada penilaian, mengambil posisi netral untuk melihat secara objektif dan detail isu-isu sosial yang muncul di Desa.
Salah satu peserta asal Desa Camplong 2, Dedi Iwanda Abola (35) mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat sebab selama ini mereka tidak tahu bagaimana berpartisipasi dalam pembangunan di Desa.
“Selama ini ada niat untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Desa, tetapi kami tidak memiliki pengetahuan dan tidak tahu memulainya dari mana. Selain itu, partisipasi masyarakat juga sangat minim, kecuali ada bantuan. Dengan adanya pelatihan CVA ini, kami diajarkan untuk lebih peka terhadap isu-isu sosial yang muncul dalam masyarakat, dan bersama dengan pemangku kepentingan di Desa untuk mencari solusi,” kata Dedi.

Beberapa materi yang diperoleh dalam pelatihan ini, diantaranya Pendekatan Berbasis Hak, Tata Kelola, Akuntabilitas Sosial, Kekuasaan, Partisipasi, Warga Negara yang Berdaya, Kemitraan, Kebijakan dan Pembangunan Bukti.
Para peserta yang terlibat berasal dari Desa dampingan Wahana Visi Indonesia (WVI) di Klasis Fatuleu (Desa Silu, Oebola dan Camplong 2) dan Klasis Fatuleu Timur (Desa Oesusu, Oelnaineno dan Hueknutu). ***