
Foto: Adi Amtaran
Rote Ndao, www.sinodegmit.or.id, Majelis Sinode GMIT melalui Badan Pengurangan Risiko Bencana Sinode (BPRBS) menyelenggarakan pelatihan Gereja Tangguh Bencana (GTB) se-Teritori Rote Ndao di Jemaat Kefas Lekik, Klasis Lobalain pada tanggal 20-22 Mei 2025.
Pelatihan ini merupakan kerja sama dengan Jejaring Komunitas Kristen Penanggulangan Bencana Indonesia (Jakomkris PBI) dan Cahaya Bagi Negeri (CBN) – Obor Berkat. Sedangkan peserta berjumlah 34 orang yang merupakan utusan dari 8 Klasis se-Teritori Rote Ndao, Gereja Pentakosta Pusat Surabaya (GPPS), Gereja Kemah Daud dan Gereja Pentakosta di Indonesia yang ada di Rote Tengah.
Pelatihan GTB dibuka dengan resmi oleh Pdt. Mery Sirah, Ketua Majelis Klasis Lobalain. Dalam suara gembalanya, ia menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yesus yang memberi kemampuan bagi gereja untuk bisa mengantisipasi, menanggulangi, dan menata kembali saat akan terjadi berbagai bencana.
“Saatnya gereja dan jemaat bersama-sama mempersiapkan diri, karena bencana alam datang tidak memilih warga GMIT atau bukan warga GMIT.” Kata Pdt. Mery.
Pdt. Mery berharap agar gereja lebih peka dengan perubahan iklim yang terjadi belakangan ini dan meningkatnya bencana di sekitar kita. Karena itu setiap klasis dan jemaat perlu membentuk tim relawan untuk menghadapi berbagai bencana yang akan muncul.
Beberapa materi yang dibahas antaralain: Strategi dan kebijakan penanggulangan bencana di Kabupaten Rote Ndao (Janwes N H Nauk, SSTP – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rote Ndao; Siaga Bencana Geologi dan Hidrometeorologi di Provinsi NTT dan Kabupaten Rote Ndao (Adelina R. Simatupang, S.Psi.M.A – Disaster Relief Program Manager -Obor Berkat Indonesia -CBN); Gereja Tangguh Bencana Perspektif GMIT (Pdt. Adi Amtaran – Ketua Ketua BPRB Sinode GMIT).
Peserta pelatihan juga difasilitasi dengan materi-materi lain seperti Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial (GEDSI), Standar Sphere dan Laporan situasi, Kajian Risiko bencana dan Layanan Psikososial Awal serta Psikososial Pastoral. Di akhir pelatihan, terbentuklah Tim PRB yang bisa berkoordinasi dengan BPRBS di setiap siklus bencana.
Pelatihan Gereja Tangguh Bencana di Rote Ndao merupakan pelatihan ke-4 yang sudah diselenggarakan oleh BPRBS. Dimulai dari Klasis-klasis se-Teritori Kupang daratan Semau, Flores dan Sumbawa, Teritori Alor Tribuana dan Teritori TTS, TTU, Belu dan Malaka.
BPRBS GMIT berharap bahwa GMIT dapat menjadi gereja yang tangguh baik di lingkup jemaat, klasis maupun di lingkup sinode. *** Pdt. Adi Amtaran