
Kupang, www.sinodegmit.or.id., Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kupang dan Provinsi NTT untuk pembuatan DAM Parit di Sawah Sulamanda, milik Sinode GMIT, di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah pada Selasa (17/9).
DAM Parit tersebut dibangun dengan tujuan menahan dan menampung aliran air dari sumber mata air, aliran sungai dan curah hujan, yang akan dimanfaatkan untuk pengairan sawah seluas 4 Ha.
Para petani bisa merasakan manfaatnya, terutama ketika musim kemarau tiba, jika debit air berkurang atau kecil, air masih bisa dialirkan ke sawah dan lahan holtikultura.
Menurut Ketua Badan Pengelolaan Aset dan Pengembangan Ekonomi (BPAPE) Sinode GMIT, Pdt. Yunus Kay Tulang, pembuatan DAM Parit tersebut merupakan sikap Gereja mengatasi perubahan iklim, dengan inovasi-inovasi yang mendatangkan manfaat bagi petani.
“GMIT melalui BPAPE berkolaborasi dengan pemerintah melakukan berbagai inovasi untuk menghadapi perubahan iklim yang dampaknya sangat nyata bagi para petani. Pembuatan DAM Parit tersebut akan menolong petani dalam mengatur ketersediaan air, untuk memenuhi kebutuhan di sawah. Hal ini bisa meningkatkan produktivitas pertanian di lokasi tersebut. Karena itu, kami minta para Petani untuk bekerja dengan hati dan setia,” kata Pdt. Yunus.
Ia menghimbau agar para Petani mendukung dan mengawal pekerjaan tersebut sampai selesai. Pdt. Yunus juga menyampaikan terimakasih kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi untuk bantuan tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana Prasarana, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Provinsi NTT, Tommy Metrics Johannis, S.Tp menyatakan pada dasarnya pemerintah mendukung program Gereja untuk menciptakan kesejahteraan bagi banyak orang.
“Pemerintah siap untuk mengintervensi program pengembangan lahan-lahan pertanian, baik di Jemaat, Klasis dan Sinode dengan berbagai Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) yang dapat memudahkan pekerjaan petani untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,” kata Tommy.

Sawah Sulamanda
Diinformasikan bahwa sawah tersebut dikerjakan oleh 14 orang anggota Kelompok Tani Sulamanda. Sedangkan lahan holtikultura dikerjakan oleh 16 orang Kelompok Wanita Tani (KWT) Sulamanda. Hasilnya untuk para petani dan kontribusi bagi Sinode GMIT. ***