
Kupang,www.sinodegmit.or.id, Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor membuka Persidangan Majelis Sinode LIII di GMIT Center, Kupang, pada Minggu (9/1/2025). Persidangan ini akan berlangsung selama 6 hari, mulai tanggal 9-14 Februari 2025.
Kegiatan ini dituntun oleh Tema “Lakukan keadilan, cintai kesetiaan dan hidup rendah hati di hadapan Allah” (bnd. Mikha 6:8) dan Sub Tema “Menghidupi ibadah yang berkeadilan, penuh kesetiaan, saling mengasihi dan merangkul perbedaan” (bnd. 1 Tim.6:11).
Acara pembukaan diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Elina Welmira Ottu, M.TS, Ketua Majelis Jemaat Petra Nifu Petu, Mollo Timur (Pengkhotbah) dan Pdt. Johanes Tr. Salukfeto, S.Th, Sekretaris BSTG Sinode GMIT (Liturgos).
Nampak hadir dalam acara pembukaan Majelis Sinode GMIT, 57 Ketua Majelis Klasis (KMK), Gubernur terpilih NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Gubernur NTT Terpilih, Johanis Asadoma, Bupati Kupang Terpilih, Yosef Lede, Bupati Rote Ndao terpilih, Paulus Henukh, SH, Walikota Kupang terpilih, Christian Widodo, Pimpinan Danrem 161 Wirasakti Kupang, Perwakilan Kapolda NTT, Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTT, Reginaldus Serang, Rektor UKSW Salatiga, Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak, Anggota DPR RI, Ahmad Yohan, Kepala Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, Badan Pengurus Pategorial dan Fungsional lingkup Sinode, dan sejumlah pejabat lainnya.
Akta pembukaan persidangan disampaikan oleh Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie. Dalam suara gembalanya ia berpesan agar GMIT harus berdampak bagi dunia, untuk mengatasi berbagai isu sosial masyarakat.
“Persidangan tersebut menjadi ruang pelekatan identitas tentang siapa dan apa kehadiran GMIT di tengah dunia. Semoga persidangan ini menjadi wadah sharing knowledge, pengalaman dan praktik terbaik bagi ibadah aksi, dimana kita bisa memperkuat jaringan gereja menjawab tantangan stunting, kemiskinan ekstrim, cilimate change dan NTT yang masih terikat sebagai daerah terluar, tertinggal dan terbelakang.” Pesan Pdt. Semuel.
Senada dengan itu, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena dalam sambutannya mengajak Pemerintah Kota dan Kabupaten di NTT serta Lembaga lainnya untuk berkolaborasi membangun GMIT.
“Kita optimalkan semua lahan GMIT agar bisa produktif. Jika kita membuat jemaat GMIT maju, pasti NTT akan maju. Dibutuhkan kolaborasi bersama agar bisa berbagai program pemberdayaan dapat dikerjakan dengan baik. Ada lahan GMIT di Loli, kita berkolaborasi untuk mengoptimalkan lahan tersebut supaya lebih produktif,” kata Laka Lena.
Terkait makan gizi gratis bagi anak sekolah, ia meminta pihak GMIT menjadi supplier bahan makanan ke dapur-dapur yang dibangun Pemerintah untuk mensukseskan program tersebut. Ia berharap semoga program ini menjangkau anak-anak di NTT.
“Kami akan berupaya untuk melibatkan pihak gereja dalam hal ini,” lanjut Laka Lena. *** (bersambung).