
Foto: Merkury D. Sine
Kapan-TTS,www.sinodegmit.or.id, Sinode GMIT kembali berdukacita atas meninggalnya Pdt. Yohana Henderina Fransiska La’a, S.Th di Pondok Indah Oebesa, So’e, pada Kamis 16 Januari 2025, dan kuburkan di Kapan pada Minggu, 19 Januari 2025. Ia meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya sejak tahun 2015.
Hadir dalam acara tersebut Majelis Sinode GMIT, para Pendeta, Keluarga Besar Jemaat Hane, Jemaat Sesawi Oekamusa, Jemaat Tebes Kobelete, para Karyawan RSUD So’e dan keluarga.
Kebaktian penguburan dipimpin oleh Pdt. Johanis Trianus Salukhfeto, S.Th. Berdasarkan Mazmur 103:14-18, ia berbicara tentang manusia yang adalah debu menjadi hidup dan berarti karena Roh Allah yang dihembuskan pada manusia. Akan tibanya saatnya manusia kembali jadi debu. Karena itu, betapa singkatnya hidup di dunia. Hari-hari hidup manusia seperti rumput atau seperti bunga di padang, karena itu harus senantiasa bersandar kepada Tuhan.
Sementara itu, Pdt. Zimrat M. S. Karmany dalam suara gembalanya memuji Pdt. Yohana sebagai orang yang baik hati, tegas dan setia melayani, meskipun dalam keadaan sakit. Ia juga dikenal kreatif dan tidak pernah menyerah sedikitpun. Ia berpesan agar semangat pelayanan harus diimbangi dengan Kesehatan yang baik. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga Balla-La’a yang telah mempersembahkan hidup mendiang untuk melayani di GMIT. Dan juga RSUD Soe, atas kemitraan dengan Sinode GMIT menerima dan mendukung penempatan Pendeta untuk melayani.
Pdt. Yohana Henderina Fransiska La’a dilahirkan di Kapan, TTS, pada 15 Juli 1975. Setelah menamatkan pendidikan Sarjana Teologi pada Fakultas Teologi UKAW Kupang (Tahun 2000), ia ditahbis menjadi Pendeta GMIT pada 1 Januari 2005 dan ditempatkan di jemaat Wilayah Hane, Klasis So’e (2005-2010). Selanjutnya secara berturut-turut melayani di Jemaat Sesawi Oekamusa, Klasis So’e (2015-2019); Jemaat Tebes Kobelete, Klasis So’e, sekaligus melaksanakan tugas di Rumah Sakit Umum Daerah So’e, Kabupaten TTS sebagai tenaga pelayan (2022 – 2026). Ia mengakhiri pelayanannya dengan masa kerja 18 tahun 8 bulan.
Mendiang menikah dengan Nixon Robert Balla, SH, dan dikaruniai tiga orang anak yakni Januarius Johanson Balla, Andara Susanance Hanenia Balla dan Pieter Andreas Balla.
Kebaktian penguburan di Jemaat Getsemani Oelbubuk – Klasis Mollo Barat yang dipimpin oleh Pdt. Johanis Trianus Salukhfeto, S.Th (Pengkhotbah) dan Pdt. Rode Taebenu, S.Th (Liturgos). ***