
Foto: Abdi Maunino
Fatuleu Timur-Kupang, www.sinodegmit.or.id, Klasis Fatuleu Timur melangsungkan Persidangan Majelis Klasis XIII, bertempat di Gereja Eno Sonhalan Hapit. Persidangan ini merupakan agenda rutin tahunan yang digelar dengan tujuan mengevaluasi pelayanan tahun sebelumnya dan menyusun program pelayanan tahun yang baru.
Persidangan yang berlangsung selama 3 hari (24-26/01/25) ini mengusung tema yang sama dengan tema periodik GMIT, Yaitu “Lakukan Keadilan, Cintai Kesetiaan dan Hidup Rendah Hati di Hadapan Tuhan”, dan Sub Tema “Menghidupi Ibadah Yang Berkeadilan Penuh Kesetiaan, Saling Mengasihi dan Merangkul Perbedaan” (Bdk. 1 Timotius 6:11).
Peserta dalam persidangan merupakan Ketua Majelis Jemaat dari 11 Jemaat dan 14 Mata Jemaat yang ada di Klasis Fatuleu Timur, Majelis Klasis Harian Fatuleu Timur, serta Badan Pembantu Pelayanan (BPP) Klasis dan Unit Pembantu Pelayanan (UPP) Majelis Klasis Fatuleu Timur.
Pada hari pertama dilakukan pembukaan persidangan yang diawali dengan tarian penyambutan oleh anak-anak Jemaat Eno Sonhalan Hapit, dan pengalungan kain adat untuk para undangan, diantaranya, yang mewakili Majelis Sinode Harian, Pihak pemerintah dan Pihak keamanan.
Acara pembukaan dilanjutkan dengan Ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Apris Haryanto Leo, S.Th. Dalam ibadah, pembukaan sidang secara resmi yang ditandai dengan pemukulan gong, dilakukan oleh Bendahara Sinode GMIT, Pnt. Yefta Sanam, SE.MM.
Usai ibadah, acara dilanjutkan dengan Laporan Panitia oleh Ketua Panitia Sidang Majelis Klasis, Nemsi Saekoko. Selanjutnya sambutan oleh Bupati Kabupaten Kupang terpilih Yosef Lede, yang menyatakan bahwa membangun masyarakat sama dengan membangun jemaat.
“Pemerintah tidak bisa berdiri sendiri dan membangun masyarakat tanpa dukungan dari lembaga-lembaga keagamaan, gereja-gereja, pendeta-pendeta” katanya.
Untuk itu ia berharap adanya kolaborasi antara pemerintah dengan gereja untuk membangun masyarakat dan jemaat menjadi lebih baik.
Yosef Lede juga menyampaikan beberapa program pemerintah Kabupaten Kupang yang akan di realisasikan tahun ini, berkaitan dengan lembaga keagamaan, demi sinergitas yg terjalin antara pemerintah dan Gereja. Diakhir sambutan, Bupati Kupang terpilih menyampaikan selamat bersidang untuk Klasis Fatuleu Timur.
Bendahara Majelis Sinode, Pnt. Yefta Sanam SE.MM dalam suara gembalanya bersyukur untuk tahun 2024 yang sudah dilewati dengan agenda-agenda besar, dan memasuki tahun 2025 dengan awal dan era yang baru dengan penuh sukacita.
Ia menyampaikan beberapa pergumulan GMIT yang perlu didukung oleh jemaat, seperti bidang Pendidikan di GMIT, Pemberdayaan Aset dan Ekonomi, Design SDM, Penguatan Data, Sarana-Prasarana, serta Penginjilan dan Pengajaran.
Pnt. Yefta juga menyampaikan tentang ‘fenomena bunuh diri’ yang sedang menjadi isu hangat. “Saya berharap para Pendeta, Penatua, Diaken Pengajar juga memberi perhatian lebih untuk hal ini.” Dan akhirnya ia menyampaikan selamat bersidang kepada Klasis Fatuleu Timur.
Usai acara pembukaan, dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan makan siang bersama. Selanjutnya, sidang akan dilangsungkan sampai dengan hari minggu (26/01/25). ***
Penulis : Clarisa