Salam kasih di dalam Tuhan Yesus!
Salah satu agenda politik penting dewasa ini adalah Pemilihan Kepala Daerah (pilkada), di tingkat Propinsi, Kabupaten dan Kota yang akan berlangsung pada hari Rabu, 27 November 2024. Proses agenda pilkada ini sementara berlangsung sekarang. Para calon yang diusung oleh partai-partai politik sudah selesai mendaftarkan diri kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU); dan bahkan telah ditetapkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, calon Bupati dan Wakil Bupati, calon Walikota dan Wakil Walikota. Kita boleh bergembira karena sebagaimana diatur dalam Undang-Undang pilkada bahwa rakyat di daerah itulah yang akan memilih secara langsung siapa yang pantas menjadi pemimpin mereka. Karena itu, Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (MS GMIT) menyapa dengan penuh kasih segenap anggota GMIT yang tersebar di 57 Klasis, untuk memperhatikan hal-hal berikut sebagai perwujudan iman kita dalam konteks pilkada.
- Imanilah bahwa keterlibatan dalam bidang politik merupakan salah satu pokok tugas panggilan pelayanan GMIT, sebagaimana dirumuskan dalam Pokok-Pokok Eklesiologi (PPE) yang berbunyi: “Keterlibatan GMIT dalam politik bukanlah untuk memperjuangkan kepentingannya sendiri, melainkan untuk kepentingan umum seluas-luasnya, termasuk kepentingan mereka yang miskin dan tertindas, generasi mendatang dan kepentingan alam semesta, yang tidak dapat bersuara bagi dirinya sendiri dalam forum-forum pengambilan keputusan. Peran politik GMIT adalah memberitakan dan mewujudkan kebenaran dan keadilan”. Panggilan ini mengajak anggota GMIT untuk mengambil bagian dalam pelayanan politik sebagai wujud panggilan iman yang menyuarakan kasih, kebenaran dan keadilan, baik sebagai pemilih maupun sebagai peserta pilkada. Dalam melaksanakan pelayanan itu, seluruh anggota GMITdiharapkan untuk menjaga integritas, martabat dan wibawa gereja sebagai umat Allah, tubuh Kristus, dan keluarga Allah (familia Dei).
- GMIT memahami bahwa pilkada tidak hanya semata-mata dijadikan sebagai ajang memilih calon kepala daerah untuk menduduki jabatan yang tersedia. Ini tentunya penting sebagai salah satu tujuan pilkada diadakan, tetapi yang jauh lebih penting adalah menempatkan pilkada sebagai pemersatu (integrasi) bangsa. Pilkada mesti menjadi instrument untuk membangun dan memperkuat demokrasi, dan pilkada menjadi sarana bagi upaya untuk memperkuat persatuan.
- Kampanye yang dilaksanakan dalam pilkada selalu disemarakkan oleh berbagai kegiatan massal, berupa pertemuan akbar, arak-arakan kendaraan bermotor, dan lain sebagainya. Karena itu, peserta kampanye (massa pendukung) harus bisa dikendalikan agar tidak menimbulkan keributan dan kekacauan. Pelaksanaan kampanye dan isi yang disampaikan hendaknya membawa kesejukan dan ketentraman bagi masyarakat. Maka ketertiban berkampanye merupakan nilai yang harus dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.
- Sebagai anggota GMIT, sekaligus warga negara yang bertanggung jawab, hindarilah sikap golput, karena keikutsertaan dalam pilkada merupakan perwujudan iman. Berpartisipasi dalam pilkada tentu lebih baik daripada menjadi golput. Pilkada adalah momentum bagi rakyat untuk tidak menjadi golput, tetapi aktif memilih demi terwujudnya cita-cita demokrasi.
- Gunakanlah hak pilih dengan mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari pemilihan. Pilihlah calon/peserta dalam pilkada yang dipercaya dan dianggap layak untuk menjadi pemimpin daerah. Pilihlah calon yang memang berjiwa pemimpin yang bijaksana dan adil, sesuai firman Tuhan: “pilihlah orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap” (Kel. 18:21).
- Suara hati merupakan instansi dalam diri setiap orang yang dapat memberi cahaya motivasi kita semurni-murninya untuk membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar, yang pantas dan yang tidak pantas. Maka mendengarkan suara hati, terlepas dari hebatnya kampanye para calon pemimpin daerah, adalah yang paling utama untuk didengarkan dan diperhatikan. Jangan memilih calon/peserta pilkada yang ditolak oleh suara hati. Suara hati kita mengingatkan untuk memilih yang memang baik dan pantas untuk dipilih.
- Hati-hatilah terhadap praktik politik uang yang memberikan uang atau barang dengan mengharapkan suara sebagai imbalannya. Politik uang adalah penghinaan terhadap martabat kita, karena sesungguhnya suap adalah tindakan perampok yang hendak merampas kekayaan daerah ini, dengan memandang rendah masyarakat/rakyat sebagai manusia yang bisa dikendalikan dengan uang.
- Bijaksana dan berhikmat dalam menyikapi perbedan pilihan sebagai sesuatu yang wajar dalam pesta demokrasi. Tampilkanlah profil terbaik untuk menyakinkan pemilih untuk memberikan suaranya, tanpa harus menjelekkan dan merendahkan calon/peserta pilkada yang lain. Sebagai Tim Sukses dan pendukung, hindarilah pernyataan, sikap atau tindakan yang berpotensi menimbulkan “kerenggangan” hubungan antar anggota GMIT dan masyarakat.
- Doakanlah para pemilih, para calon atau peserta pilkada agar diberi kesehatan dan hikmat untuk menjalani semua tahapan demokrasi ini, dan menerima setiap hasil pilkada dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika. Doakanlah pelaksanaan pilkada dalam syafaat-syafaat kita, agar dapat berlangsung dengan aman, tertib, bebas, rahasia, jujur, adil dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar (UUD) 1945.
- Bagi anggota GMIT yang ikut sebagai peserta/calon, agar lebih mengedepankan integritas, kapasitas dan misi pembangunan yang beradab dan berkeadilan. Bidang politik bukanlah lahan untuk bermain kekuasaan, tetapi ladang pelayanan yang Tuhan berikan untuk melayani rakyat, daerah dan negara secara bertanggung jawab. Majelis Sinode mengapresiasi anggota GMIT yang dicalonkan sebagai peserta/calon dalam pilkada. Untuk itu, kami mau mengingatkan bahwa jika saudara-saudari terpilih, tujuannya adalah untuk melayani rakyat dengan adil dan jujur. Bagi saudara-saudari yang belum terpilih teruslah berkarya untuk kemajuan daerah, bangsa dan negara.
Demikian Suara Gembala ini disampaikan kepada seluruh anggota GMIT. Selamat memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota yang sesuai harapan rakyat dan suara hati. Tuhan Yesus memberkati kita, supaya berhikmat dalam menentukan pilihan dalam pilkada.
Teriring salam kasih dan doa
Majelis Sinode GMIT