
Kupang, www.sinodegmit.or.id, Untuk mengatasi darurat literasi di Provinsi NTT, Majelis Sinode GMIT mengadakan “Workshop Literasi Penulisan Esay Ilmiah Berbasis Pengalaman Pembelajaran bagi 60 Guru Sekolah Unggul GMIT, di Hotel Neo Aston Kupang, pada Kamis, 30 Januari sampai dengan Sabtu, 1 Februari 2025.
“Berdasarkan Asesmen Nasional Tahun 2023, tingkat literasi satuan Pendidikan di NTT hanya mencapai 22,8% atau hanya mencapai kompetensi minimal literasi. Artinya, 72,2 % Pendidikan di NTT belum mampu memenuhi kompetensi minimum literasi. Karena itu Provinsi kita darurat literasi. Bisa jadi, Sekolah GMIT merupakan salah satu sekolah yang literasinya rendah.” Demikian disampaikan oleh Ayub Sanam, S.Pd, Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen), Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan Provinsi NTT pada kegiatan tersebut.
Untuk mengatasi ‘darurat literasi’, Sinode GMIT berkolaborasi dengan Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Provinsi NTT, dan Yayasan Rumah Literasi Cakrawala NTT dan mengadakan workshop tersebut.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk Meningkatkan pemahaman peserta akan pentingnya literasi khususnya dalam hal ketrampilan menulis; Membekali peserta terkait alur penulisan esay ilmiah; Mendorong kolaborasi dan diskusi untuk berbagi pengalaman literasi yang berbasis pada pengalaman pembelajaran; Mengembangkan strategi untuk mengimplementasikan literasi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah
Ketua Sinode GMIT, Pdt. Semuel B. Pandie dalam suara gembalanya berharap kegiatan tersebut dapat mengatasi darurat literasi.
“Kegiatan hari ini jika didampingi dengan baik, kita dapat membangun budaya cerdas untuk mengatasi darurat literasi. Kita hidupkan budaya literasi membaca dan menulis untuk memajukan Sekolah GMIT, NTT dan Indonesia,” kata Pdt. Semuel.
Beberapa Materi yang diikuti oleh peserta yakni Prinsip Literasi bersama Cakrawala NTT; Esay Ilmiah; dan pendampingan menulis bagi para Guru.
Rosliana O. Kasse, Kepala Sekolah SD GMIT Batuna mengapresiasi kegiatan tersebut sebab memperkuat Perpustakaan di sekolah tempat ia mengajar. Ia berharap ada kemajuan literasi bagi mereka seusai kegiatan tersebut.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTT, Winston Neil Rondo dan Yuliana E. Adoe, S.Sos, Pimpinan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi NTT, Kepala Balai Guru Penggerak NTT (BGP) oleh Bapak DR Subandi, Rumah Literasi Cakrawala NTT oleh ketua Formatur Prof Dr Feliks Tan dan 60 orang Guru dari Sekolah GMIT asal Kota Kupang, TTS dan Alor. ***