SMP Kristen 2 Amanuban Tengah (Banat)
KOLBANO, www.sinodegmit.or.id., “Kami membangun mutu sehingga mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, meskipun di Sekolah ini hanya 1 orang guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan yang lainnya guru honor. Setiap tahun jumlah siswa baru terus bertambah, untuk tahun ini 25 orang, dan secara keseluruhan ada 171 siswa di Sekolah ini.” Demikian disampaikan Tomas Naat, Kepala Sekolah SD GMIT Spaha di Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dalam visitasi Badan Pendidikan Sinode GMIT, pada Rabu (7/8).
“Kami menjalankan kurikulum merdeka, setia menjalankan proses Kegiatan Belajar Mengajar, mengelola dana dengan baik sampai dengan supervisi dan monitoring dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan,” lanjut Tomas.
Badan Pendidikan Sinode mengunjungi tiga Sekolah, yakni SD GMIT Spaha di Kolbano, SD GMIT S’ei dan SMP Kristen 2 Amanuban Tengah Selatan. Visitasi tersebut merupakan program Majelis Sinode GMIT untuk berdialog secara langsung dengan pihak Sekolah dan mendengarkan pergumulan mereka.
SD GMIT Spaha (Kolbano)
Ada 2 hal yang menjadi kebutuhan utama Sekolah-sekolah tersebut yakni honor tenaga pengajar dan sarana prasarana untuk mendukung proses Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah seperti komputer, kacamata bagi guru, Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, buku perpustakaan, dan perbaikan beberapa fasilitas sekolah yang rusak.
Beberapa langkah yang diambil oleh Majelis Sinode GMIT ialah mengintervensi pembayaran gaji guru honor di Sekolah-sekolah tersebut; Bantuan 2 unit laptop untuk SD GMIT Se’i; Penempatan tenaga pengajar Matematika untuk SMP Kristen Banat; Berjejaring dengan lembaga lain untuk pemeriksaan kesehatan mata dan bantuan kacamata bagi guru; Bantuan Alkitab dan buku bacaan Kristen dari Lembaga Alkitab Indonesia. Selain itu ada sumbangan dari pihak ketiga untuk perbaikan beberapa fasilitas Sekolah yang rusak di SD GMIT Spaha dan SD GMIT Se’i.
SD GMIT Se’i
“Harapan kami ke depan ialah Kepala Sekolah GMIT di manapun berada, mesti lebih kreatif, memanfaatkan semua potensi yang dimiliki oleh Sekolah agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Jika ada persoalan yang dihadapi, mari berjejaring dan berkolaborasi untuk menyelesaikannya demi pendidikan yang lebih baik,” kata Ketua Badan Pendidikan Sinode GMIT, Pdt. Norman M. Nenohai.
Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Yayasan Pendidikan Kristen (Yapenkris) Agape Soe, Greet Sartje Daniel, Camat Kolbano, Dominggus Eduar Boimau, S.AP, para Pendeta GMIT, perwakilan dari SD GMIT Pana, para Kepala Desa dan orang tua siswa.***