KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Guna meningkatkan kualitas pendidikan, pengetahuan dan persekutuan antar murid SD GMIT se-kota Kupang, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tanaoba Lais Manekat (TLM), menggelar lomba Cerdas Cermat Alkitab. Kegiatan berlangsung di aula kantor BPR-TLM pada Jumat, 6/10-2017 dengan melibatkan 24 grup dari 13 SD GMIT.
“Ini CCA yang kedua kali. Melalui kegiatan ini Kami ingin berbuat sesuatu dengan bergandengan tangan bersama sinode GMIT dengan kawan-kawan di bidang pendidikan dan kawan-kawan guru di TK/SD GMIT. Kita ingin meningkatkan kualitas pendidikan kita, ujar Direktur Utama BPR-TLM, Robert Fanggidae, SE saat menyampaikan sambutan pada acara pembukaan.
Di tengah upaya GMIT membenahi ratusan sekolahnya yang berada dalam kondisi memprihatinkan, kepada ketua Majelis Sinode GMIT yang hadir dalam kegiatan ini, Direktur Utama BPR-TLM juga menyatakan siap memberi dukungan.
“Saya bersyukur MS GMIT periode ini punya perhatian yang sungguh untuk membenahi kualitas pendidikan di GMIT. Bebannya berat tapi bersama pasti bisa. Lewat lomba ini kita harapkan kualitas pendidikan meningkat,” lanjutnya.
Dalam suara gembalanya, Ketua MS GMIT Pdt. Dr. Mery Kolimon menyampaikan terima kasih kepada BPR-TLM, Yayasan Priskila dan guru-guru serta anak-anak peserta lomba.
“Kami sungguh berterima kasih kepada BPR TLM, Yapenkris Priskila teman-teman guru yang konsisten dengan cerdas-cermat seperti ini. Bagi saya ini sebuah pesta iman. Kita merayakan iman kita bahwa Tuhan beserta dengan kita di GMIT. Tuhan beserta dengan sekolah-sekolah kita dalam segala pergumulan kita, dalam capaian dan prestasi tapi juga dalam keterbatasannya. Kita berkumpul di sini supaya kita lihat prestasi terbaik dari anak-anak kita di masa yang akan datang,” ujar Pdt. Mery.
Ketua MS GMIT juga mengatakan aspek penting dari kegiatan lomba seperti ini akan mendorong anak-anak sungguh-sungguh memahami Alkitab. Tetapi juga anak-anak belajar untuk memahami sejarah gerejanya. Karena itu, ia berharap Yapenkris lainnya juga bisa menyelenggarakan kegiatan serupa di wilayah masing-masing.
Kepada guru-guru baik guru pemerintah, yayasan maupun tenaga honorer yang telah mengabdikan diri di sekolah-sekolah GMIT, Ketua MS GMIT menyatakan rasa hormat untuk pengabdian yang telah diberikan.
”Kami memberi hormat kepada bapak ibu guru. Kami tahu pelayanan ini tidak mudah tapi kami percaya pelayanan terbaik bapak, ibu guru tidak sia-sia. Bagi Tuhan pemberian yang sungguh-sungguh itu tentu ada nilai yang diperolah.”
Lebih lanjut, Pdt. Mery Kolimon yang disela-sela suara gembala mengajukan sejumlah pertanyaan berhadiah kepada anak-anak, menghimbau agar anak-anak berlomba dengan jujur.
“Kami mengucapkan selamat berlomba kepada anak-anakku sekalian! Kami mohon berlombalah dengan jujur. Ini juga persembahan iman kepada Tuhan. Kami doakan anak-anak agar terus belajar, terus berprestasi, sebab sebenarnya tidak ada anak yang bodoh. Kalau kita belajar sungguh-sungguh maka pasti ada masa depan untuk kita semua.”
Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Yapenkris Priskila, Matheos Boboy, Sekretaris BPP Pendidikan MS GMIT, Pdt. Sally Bullan. Acara pembukaan CCA diisi dengan tari kreasi dari SD GMIT Oesapa, SD-GMIT Koinino 1, SD GMIT Manulai, pembacaan puisi, dan solo. Ketua Yapenkris Priskila mengharapkan guru-guru berperan aktif tidak hanya dalam bentuk tari, lagu dan puisi tetapi juga melatih anak-anak menghasilkan karya kreatif berupa kerajinan tangan yang bisa dipamerkan.
Panitia lomba, Edu Mandala mengatakan, materi lomba CCA kali ini berasal dari bahan-bahan sejarah gereja GMIT, sejarah gereja reformasi dan beberapa aspek sederhana dari keuangan perbankan.
Peserta memperebutkan hadiah berupa tabungan sebesar Rp. 1.500.000,-/tim untuk juara satu. Rp. 1.200.000,- untuk juara dua dan Rp. 900.000,- untuk juara tiga.