Diaken Masih Belum Melaksanakan Tugasnya – SS GMIT XXXIII

SS GMIT XXXIII – sinodegmit.or.id – Refungsionalisasi pelaksanaan tugas diaken di jemaat-jemaat masih belum berjalan dengan baik. Hal ini, menurut peserta Sidang Sinode GMIT XXXIII di Rote, para diaken masih menjalankan tugas penatua dan selalu dianggap sebagai pembantu penatua jemaat.

Menanggapi akan tugas dan fungsi diaken yang masih belum berjalan sesuai dengan tugas utama dari diaken maka Pdt. Emr. Jack Karmany, salah satu peserta SS GMIT XXXIII, mengusulkan agar dilakukan refungsionalisasi tugas-tugas dari presbiter penatua dan diaken. “Jadi apa tugas masing-masing pejabat gereja yakni penatua dan diaken dipertegas. Apa itu tugas penatua, apa itu tugas diaken, semua mesti direfungsionalisasi lagi dengan baik supaya masing-masing tahu dengan jelas apa yang menjadi tugasnya,” usul Pdt. Jack.

Tanggapan tersebut untuk mengomentari hasil kerja Komisi B yang membahas mengenai Haluan Kebijakan Umum Pelayanan (HKUP) GMIT Periode 2015-2019. Pdt. Saneb Blegur, Ketua Komisi B, mengatakan bahwa persoalan yang dihadapi di jemaat-jemaat adalah garis penugasan yang tidak jelas antara penatua dan diaken sehingga diaken juga melaksanakan tugas-tugas dari penatua seperti memimpin ibadah. “Hal ini menyebabkan tugas-tugas utama dari diaken terbengkalai. Para diaken tidak saja menjalankan tugas penatua-penatua tapi juga mereka selalu dianggap sebagai pembantu penatua. Padahal kalau merujuk dari alkitab maka tugas utama diaken adalah melayani meja, melayani orang-orang miskin, melayani orang-orang sakit,” kata Pdt. Saneb. Lebih jauh Pdt. Saneb mengatakan bahwa pergumulan gereja yang mendesak adalah bagaimana menempatkan penatua, diaken pada porsi tugas masing-masing agar supaya seluruh pelayanan gereja dapat berjalan dengan lebih baik.

Sementara Pdt. Hepy Nenotek mengharapkan ada keselarasan tentang tugas diaken yang tertera di Liturgi Pentahbisan Penatua dan Diaken dengan uraian tugas diaken yang tertera di Peraturan tentang Diaken di Tata GMIT. “Hal ini perlu supaya tidak terjadi multitafsir dan menjadi penyebab tidak jalannya pelaksanaan tugas diaken di jemaat-jemaat,” kata Pdt. Hepy. •••  Leny

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *