Kebaktian Perhadapan Pendeta Maranatha Oebufu

SinodeGMIT – 30 juni 2013. Pergumulan Jemaat Maranatha Oebufu terjawab sudah. 30 Juni lalu MSH GMIT menemptkan dua orang pendeta untuk melayani di Jemaat Maranatha Oebufu. “Selama ini kami sangat kewalahan mengahadapi pelayanan di 23 rayon, 1000 KK atau kurang lebih 4000 jemaat dengan dua orang pendeta. Pergumulan selama beberapa bulan ini akhirnya dijawab oleh Majelis Sinode,” Ungkap Bpk. Osias Hilly saat menyampaikan kata hati jemaat.

Pendeta yang diperhadapkan yaitu Pdt. Mercy Kapioru-Patikawa, S.Th yang dimutasikan dari  Jemaat Noelsinas Klasis Kupang Barat dan Pdt. Bengngu B. Djira, S.Th dari Polycarpus Atambua. Dengan bertambahnya dua orang pendeta maka Jemaat Maranatha memiliki empat orang pendeta, dua di antaranya yaitu Pdt. Fenty Nalle-Sutrisno, S.Th dan Pdt. Mesakh J. Karmani, S.Th.

Kebaktian dipimpin Pdt. Yuda Hawu Haba, M.Th. Berangkat dari Matius 10:16-20 beliau berpesan dalam khotbahnya bahwa hendaknya jemaat Tuhan bisa mempertahankan identitas dan kesucian hidup sebagai orang Kristen seperti domba di tengah serigala . Bukan ikut berperilaku seperti serigala tapi harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. “Satu kunci keberhasilan dalam pelayanan bagi kedua pendeta dan jemaat Maranatha Oebufu yaitu, bangunlah jembatan dan jangan membangun tembok,” demikian Pdt. Yuda mengakhiri khotbahnya.

Suara gembala disampaikan oleh Pdt. Ishak Hendrik, S.Th, M.Sc, mewakili MS GMIT. “Mutasi mengandung makna iman yang luar biasa baik bagi Pendeta yang dimutasikan maupun bagi jemaat yang menerima. Pengalaman demi pengalaman menjadi pelajaran besar untuk lebih matang di dalam mengahadapi setiap tantangan pelayanan di GMIT,”demikian dikatakan Pdt. Ishak,dan disambut tepuk tangan jemaat. Imel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *