Khotbah Paskah: Harapan Di Tengah Keputusasaan – Pdt. Dr. Kenneth Mtata (Zimbabwe)

Pdt. Dr. Kenneth Mtata

www.sinodegmit.or.id, Selamat pagi untuk anda, saudara dan saudari sekalian di hari Minggu Paskah ini. Dalam keadaan normal, Minggu Paskah adalah hari Minggu perayaan dan kegembiraan tapi hari ini aneh, hari Minggu khusus, karena di tengah-tengah perayaan kita dihadapkan pada pandemi, Covid-19, yang telah merampas begitu banyak kehidupan dan yang terus berlanjut hingga kini, merusak komunitas di seluruh dunia dan juga di Zimbabwe.

Jadi ketika kita membaca Alkitab pagi ini dan melakukan meditasi dan refleksi kita, saya telah memutuskan bahwa kita memberikan judul untuk refleksi pada pagi ini “Dari perjalanan keputusasaan ke perjalanan harapan”. Dalam hal ini perjalanan keputusasaan yang ditransformasikan ke dalam perjalanan pengharapan melalui kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus. [Saya akan membaca dari Lukas 24 ayat 13-35.]

Mengubah Perjalanan Keputusasaan menjadi Perjalanan Harapan adalah tentang Kebangkitan.
Kisah yang telah kita baca adalah kisah yang dimulai dengan penjelasan tentang keputusasaan. Seorang pria tampil dalam masyarakat dan pada suatu hari Sabat dia ke rumah ibadat membaca dari gulungan kitab Yesaya bahwa Roh Tuhan ada padanya untuk memberitakan kabar baik kepada orang miskin, memberikan penglihatan kepada orang buta, untuk membebaskan para tawanan dan untuk menyampaikan tahun karunia Tuhan.

Dalam pelayanan-Nya Dia telah menunjukkan hal-hal yang Dia klaim dari Kitab Suci ini. Tetapi suatu hari para pemimpinan lokal, baik pemimpin agama maupun politik, telah berkomplot dengan orang Romawi menyalibkan orang ini. Hal ini mengecewakan tetapi ini bukan satu-satunya kekecewaan. Orang ini telah melakukan banyak hal untuk menunjukkan kuasa Allah sehingga mereka berharap bahwa Dia akan melakukan sesuatu yang ajaib untuk menyelamatkan diri-Nya dari penyaliban ini bahkan, dari kematian. Tetapi sekarang sudah hari ketiga dan Dia tidak ditemukan. Dia sudah mati dan Dia telah dikuburkan, dan mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan tentang kisah yang sangat menjanjikan ini, yang telah terbukti mengecewakan.

Jadi alih-alih mereka tetap berkumpul bersama mengantisipasi hal-hal besar yang Dia janjikan, mereka memulai perjalanan kekecewaan dengan pulang kampung. Ketika mereka sedang dalam perjalanan, mereka membicarakan kekecewaan ini. Sangat jelas, terang dan otentik, lokal dan saat itulah Yesus datang untuk mengubah perjalanan keputusasaan ini menjadi perjalanan harapan dan perayaan. Bagaimana dia melakukannya?

Pertama dan terutama, Yesus bergabung dalam perjalanan karena ini adalah bagaimana Allah mengubah keputus-asaan kita, ketakutan kita, kebingungan kita, kecemasan kita menjadi harapan. Tuhan melakukannya dengan datang secara konkret dan dengan menjadi bagian tak terpisahkan dari kisah hidup kita. Kisah lokal kami, keprihatinan lokal kami. Dia tidak datang untuk memberikan solusi tetapi untuk memungkinkan kita mengungkapkan ketakutan kita, kekhawatiran kita dan kecemasan kita. Apa yang dia lakukan adalah dia mengajukan pertanyaan, dia mendorong agar kita bisa masuk lebih dalam ke dalam ketakutan, dan kecemasan dan itulah yang dilakukan Yesus. Dia hanya bertanya, apa yang terjadi? Ini adalah cara pertama di mana Allah mengubah melalui kebangkitan keputusasaan kita menjadi harapan, dengan menjadi bagian tak terpisahkan dari umat manusia. Dalam Kristus Yesus, Allah menjadi konkret, menjadi manusia, menjadi lokal. Ia menjadi orang biasa dan berpartisipasi dalam kehidupan biasa. Tapi ini saja tidak mengubah keputusasaan menjadi harapan.

Dia melakukan hal kedua. Dia mengangkat cerita lokal ini menjadi kisah universal. Dia mengambil pengalaman lokal ini dan menghubungkannya dengan cara yang sangat khusus dengan janji-janji firman Allah dalam terang tujuan Allah yang lebih besar untuk umat manusia, dan inilah yang Dia lakukan. Dia kembali ke Kitab Suci dan bertanya kepada mereka apa yang dikatakan Musa dan semua nabi untuk menunjukkan apa yang harus terjadi pada Mesias. Dan tujuan dari pertanyaan ini adalah agar dia dapat membangkitkan iman mereka. Dia berkata, “Betapa bodohnya dirimu dan betapa lambannya hatimu untuk mempercayai semua yang telah dinyatakan oleh para nabi”.

Janji kedua, yang dengannya Allah menghidupkan kembali kita, memindahkan kita dari tempat keputusasaan menuju harapan, adalah dengan mengingatkan kita akan apa yang telah dijanjikan Tuhan, karena apa yang Tuhan janjikan memiliki kekuatan dalam dirinya sendiri. Firman Tuhan itu kreatif. Ketika kita menghubungkan firman Tuhan dengan iman, Tuhan mencapai apa yang telah Dia kehendaki bagi kita sehingga kita dapat melihat melampaui batas-batas keterbatasan saat ini. Kita dapat melihat melampaui diri kita apa adanya takut sekarang dan di sini dan lihat sangat jauh ke mana Tuhan membawa kita.

Tuhan berkata dalam Yesus Kristus pengalaman lokal anda, ketakutan lokal anda, pengalaman anda saat ini bukanlah kata terakhir. Kata terakhir adalah rencana keselamatan yang lebih besar, yang Tuhan buat tidak hanya untuk anda tetapi untuk seluruh dunia. Dan Dia mengundang kita semua untuk berpartisipasi dalam undangan itu dan itu terjadi ketika kita terhubung dengan janji-janji firman Allah, yang ditafsirkan dalam terang pengalaman kita sendiri mengingat rencana yang lebih besar yang Tuhan miliki untuk semua manusia.

Yesus melakukan hal ketiga dalam cerita ini, untuk memindahkan keputusasaan mereka ke rasa harapan. Dia bergabung dengan mereka dalam persekutuan. Dia bergabung dengan mereka dalam perjalanan. Dia membuka diri melalui Kitab Suci, tetapi sekarang dia bergabung dengan mereka dalam persekutuan. Ingatlah bahwa para murid yang sedang kita bicarakan baru saja meninggalkan persekutuan dengan kekecewaan di Yerusalem. Mereka dalam perjalanan kekecewaan dan mereka akan melakukan perjamuan dalam kekecewaan, dan Yesus bergabung dalam perjamuan itu.

Di tengah pemecahan roti, Yesus mengungkapkan siapa Dia dan Dia menempatkan mereka dalam gerakan yang berbeda sama sekali. Ini adalah cara ketiga di mana Allah mengubah keputusasaan kita menjadi harapan, tidak hanya ketika kita berpartisipasi dan mengambil bagian bersamanya dalam persekutuan perjamuan kudus, ketika kita bersekutu dengan dia dalam tubuh dan darah Yesus Kristus, tetapi juga ketika kita bersekutu dalam persekutuan sejati satu sama lain. Dalam persekutuan itu, Allah mengubah dengan mengingatkan kita bahwa maut tidak memiliki kata terakhir, karena ini adalah sabda-Nya, ketika kamu makan dan minum, kamu melakukan ini untuk mengenang Aku dan mengingat bahwa Aku akan datang lagi.

Dalam roti dan darah Yesus Kristus, apa yang kita hadapi adalah penolakan hidup melawan kematian. Dalam tubuh dan darah Yesus Kristus kita diingatkan bahwa kematian tidak akan memiliki kata terakhir. Dengan kata lain, situasi kita saat ini ketika kita menemukan diri kita berada, di tengah-tengah ancaman Corona, di tengah semua kecemasan lain yang kita miliki tentang ekonomi nasional kita; bahkan dalam ketakutan kita tentang apa yang akan terjadi setelah Corona, Yesus mengatakan, Saya bersama-sama dengan kamu dalam perjalanan keputusasaanmu.

Percayalah pada kata-kata-Ku dan Aku akan berada di tengah-tengahmu selamanya dalam persekutuan orang-orang yang beriman. Sebenarnya, ketika Yesus telah menyatakan Diri maka mereka yang telah pindah dari Yerusalem ke Emaus memulai perjalanan balik dari Emaus ke Yerusalem. Panggilan pagi kebangkitan bukan untuk pindah dari Yerusalem ke Emaus tetapi panggilan untuk perjalanan lain dari Emaus ke Yerusalem. Dari perjalanan keputusasaan ke perjalanan harapan. Saya bisa membayangkan percakapan yang Kleopas dan temannya lakukan dalam perjalanan mereka kembali ke Yerusalem. Itu bukan lagi percakapan keputusasaan tetapi tentang perayaan dan semoga kita bergabung dalam percakapan ini ketika kita menyatakan bahwa Tuhan telah bangkit dan dia benar-benar telah bangkit dan dia memulihkan kita, dia memberi kita hadiah harapan ini sehingga kita dapat membagikannya dengan seluruh dunia. Amin

Dokumen asli dimuat di: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10158287540066779&id=761161778
[Terjemahan oleh: Zakaria Ngelow, 13 April 2020]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *