KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Di sela kunjungan ke NTT dalam rangka kampanye Pilpres 2024, calon presiden RI, Ganjar Pranowo, bertemu pimpinan Majelis Sinode (MS) GMIT. Ganjar bersama rombongan diterima Ketua MS GMIT, Pdt. Mery Kolimon dan Ketua MS GMIT terpilih 2024-2027 Pdt. Semuel Pandie, serta anggota MS GMIT lainnya, Jumat, (1/12).
Tiba di kantor MS GMIT sekitar pukul 14.00 wita, Ganjar disambut meriah oleh seratusan karyawan kantor dan pengalungan kain tenun NTT oleh Pdt. Mery. Bagi GMIT, kunjungan Ganjar terbilang istimewa karena ini adalah pertama kali seorang calon presiden bertemu dan berdialog dengan pimpinan gereja.
Sebelumnya, pada Februari 2019, dalam suasana kampanye Pilpres serupa, calon wakil presiden RI Sandiaga Uno juga bertemu pimpinan MS GMIT.
Keterbukaan gereja menerima para calon politisi termasuk calon presiden dan wakil presiden jelang pesta demokrasi 2024 menurut ketua MS GMIT, merupakan kesempatan bagi para calon mendengar suara masyarakat.
“Siapa pun calon presiden yang datang bertamu, welcome, kami sambut dengan senang hati. Dan ini kesempatan juga bagi mereka mendengarkan visi misinya pembangunan bangsa dan juga mendengarkan suara masyarakat,” ujar Pdt. Mery kepada para wartawan seusai pertemuan tertutup dengan Ganjar.
Dalam keterangan persnya, Pdt. Mery menjelaskan bahwa inti pertemuan pimpinan MS GMIT dengan Ganjar antara lain, harapan agar para calon mengupayakan Pemilu yang damai serta komitmen pada visi bangsa yakni masyarakat yang sejahtera, adil, dan damai.
“Beberapa hal kami titipkan dalam percakapan tadi untuk upaya sungguh-sungguh bagi Pemilu yang damai. Kami katakan bahwa kita boleh berkontestasi tetapi jangan lupa visi bangsa kita yaitu masyarakat yang sejahtera, adil, dan damai. Sebisa mungkin kita menghindari hoax, kampanye hitam kepada siapa pun. Dan beliau menyambut itu sebagai komitmen bersama,” jelas Pdt. Mery.
Bertempat di taman kantor MS GMIT, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, kepada para wartawan menegaskan kembali hal-hal yang dibicarakan dengan pimpinan MS GMIT.
“Setelah sholat Jumat, ketemu MUI [Majelis Ulama Indonesia-NTT] dan ketemu sinode Gereja Masehi Injili di Timor, dengan Pendeta Mery. Kami diskusi banyak hal bagaimana kontribusi para tokoh agama menjaga situasi dan kondisi masing-masing. Dari kedua tokoh agama ini kami juga mendapat banyak sekali [masukan], tidak hanya masalah agama, tetapi juga kesehatan, sosial, pendidikan, infrastruktur, banyak sekali. Kami bahkan mendapat masukan yang sangat bagus di tengah-tengah proses politik yang namanya Pemilu, kita jaga yuk persatuan, jangan ribut, jangan bikin hoax yuk, ini menurut saya pesan yang langsung kita dengar dan kita rasakan untuk kita lakukan. Ini pesan moral yang bagus,” ungkap Ganjar.
Menanggapi pertanyaan wartawan terkait komitmennya pada isu stunting, dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di NTT, Ganjar mendorong adanya Puskesmas atau Pustu serta tenaga kesehatan atau dokter di setip desa. Sedangkan terkait TPPO, ia menegaskan pentingnya peran penegak hukum, menyiapkan shelter, dan laporan masyarakat.
Pada kesempatan yang sama Ganjar selaku ketua umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) juga menandatangani prasasti peresmian Rumah Instan Struktur Baja (RISBA) bantuan dari KAGAMA Pusat kepada Jemaat GMIT Betania Nefo, di Klasis Amarasi Barat, yang terdampak Siklon Seroja pada 2021.
Proses pembangunan RISBA bantuan KAGAMA ini juga didukung oleh Pengurus KAGAMA NTT yang diketuai Robert Fanggidae. ***