Masih Ada Anggota Jemaat Enggan Pakai Masker

Suasana kebaktian Minggu, 14 Juni 2020, di Jemaat Zoar Penkase.

KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Jemaat-jemaat GMIT di zona merah dan hijau Covid-19 wajib mendorong kampanye penggunaan masker. Pasalnya, masih ada anggota jemaat yang beribadah pada kebaktian Minggu kemarin, (14/6), tidak membawa masker.

Di zona merah Kota Kupang misalnya, jumlah yang tidak membawa masker cukup signifikan.

Jemaat Galed Kelapa Lima: 12 orang atau 2,8 % dari total jemaat yang hadir. Jemaat Zoar Penkase: 8 orang atau 7,14%. Jemaat BaitEl Nunhila: 28 orang atau 4,5%.

Sedangkan jemaat-jemaat di zona hijau, jumlahnya jauh lebih tinggi.

Jemaat Elim Neonmat, Klasis Mollo Timur: 60 orang atau 49% dari total jemaat yang hadir. Jemaat Syalom Oeboboa Klasis Kupang Timur: 105 orang atau 87,5%. Alasan mereka tidak membawa masker adalah lupa.

“Di Jemaat Oeboboa, jumlah anggota jemaat yang tidak membawa masker sekitar 80%. Tapi, pihak gereja telah mengantisipasinya dengan menyediakan bagi yang lupa bawa,” ujar Pdt. Jenny Wewo-Jacob.

Antisipasi serupa juga dilakukan di jemaat-jemaat lain sehingga seluruh anggota jemaat yang lupa, dibagikan masker.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua MS GMIT, Pdt. Gayus Polin, menghimbau agar memasuki new normal seluruh anggota jemaat GMIT sungguh-sungguh disiplin melaksanakan protokol pemerintah dan Standar Operasional Prosedur yang ditetapkan Majelis Sinode GMIT ketika mengikuti kebaktian Minggu maupun dalam keseharian demi menjaga keselamatan bersama.

“Penggunaan masker, cuci tangan dan seterusnya bukan soal suka atau tidak suka melainkan tuntutan dari era new normal. Karena itu kami minta setiap anggota jemaat maupun Majelis Jemaat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan ini. Jika kesulitan, bisa koordinasi dengan Tim Tanggap Bencana Covid-19 Majelis Sinode GMIT untuk dilayani,” kata Pdt. Gayus. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *