Pasien Covid Melonjak, Unicef dan MS GMIT Intensifkan Edukasi Protokol Kesehatan

KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Melonjaknya angka penularan Covid-19 di NTT yang nyaris menyentuh angka 2.000 di penghujung tahun 2020, mendorong Majelis Sinode GMIT dan UNICEF meningkatkan edukasi warga melalui pemasangan poster, spanduk, baliho, iklan di sosial media dan radio serta penyediaan fasilitas cuci tangan dan Alat Pelindung Diri (APD).

Wilayah-wilayah sasaran program edukasi ini antara lain Kota Kupang, Kabupaten TTS dan Kabupaten Kupang.

Ketua Majelis Klasis Amanuban Tengah Utara, Pdt. Selfina Tahun, menyampaikan terima kasih atas dukungan UNICEF dan Tim Tanggap Bencana Covid-19 MS GMIT.

“Kami telah menerima bantuan dari UNICEF dalam kerja sama dengan MS GMIT, 100 buah ember, sabun cuci tangan dan alat peraga edukasi Covid. Bantuan itu kami sudah salurkan ke 40 jemaat, 7 sekolah GMIT, 1 sekolah negeri, Posyandu dan Puskesmas.”

Kendati sejauh ini belum ada warga GMIT di wilayah klasisnya yang terpapar, namun kata Pdt. Selfina, pihaknya intensif mengingatkan jemaat pada setiap kegiatan gerejawi untuk mematuhi protokol kesehatan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pencegahan Covid-19 dari Majelis Sinode GMIT.

Sementara di Klasis Sulamu, dijelaskan Ketua Majelis Klasis, Pdt. Yunus Kaytulang, bahwa sejak November hingga jelang perayaan Natal 2020, mereka menggiatkan edukasi kepada warga dengan melibatkan stakeholder lokal seperti pemerintah desa, kecamatan, Polsek dan Koramil.

“Untuk mencegah peyebaran Covid-19, kami berupaya melakukan penyadaran warga melalui pemasangan poster, baliho dan spanduk di area publik seperti lingkungan gereja, sekolah, pasar, jalan masuk kampung dan puskesmas. Semuanya ada sebelas lokasi. Juga sosialisasi dengan mobil keliling dan praktik cuci tangan yang benar,” kata Pdt. Yunus.

Terkait keseluruhan program penanganan Covid bersama UNICEF ini, Ketua UPP Kemitraan dan Hubungan Oikumenis MS GMIT, Pdt. Emil Hauteas menjelaskan bahwa program kemitraan ini meliputi aspek Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Covid-19, KIE gizi keluarga khususnya anak dan ibu hamil melalui berbagai media, pembagian APD (masker 2.100 buah & face shield 130 buah) dan fasilitas cuci tangan (ember 300 buah, sabun cuci tangan 300 botol dan hand sanitizer 300 botol), distribusi buku pelajaran sekolah dan alat tulis di sejumlah sekolah GMIT dari tingkat PAUD hingga SMA/SMK. Termasuk dukungan pelayanan sekolah minggu online.  

Yudhistira Yewangoe, Kepala Perwakilan UNICEF Wilayah NTT dan NTB, mengatakan kerjasama dengan GMIT terutama dimaksudkan untuk Komunikasi-Informasi dan Edukasi (KIE) masyarakat tentang berbagai aspek yang terkait Pandemi Covid-19 dan dampak bawaannya.

“UNICEF memandang GMIT sebagai mitra strategis yang dapat membawa fungsi KIE ini ke komunitas/masyarakat dengan daya jangkau yang luas,” kata Yudhistira.

Sebagai lembaga internasional yang concern terhadap isu anak, Yudhistira berharap GMIT bisa ikut berperan untuk memastikan bahwa hak-hak anak diperhatikan di masa pandemi ini.

“Saat ini banyak hak anak yang disrupsi akibat dampak pandemi. Sekolah belum berjalan normal, layanan kesehatan/imunisasi terhambat akibat perhatian tersedot ke pananganan Covid-19 dan ketahanan gizi anak terganggu akibat dampak ekonomi dalam keluarga.  GMIT bisa ikut berperan untuk memastikan bahwa hak-hak anak diperhatikan dalam berbagai tindakan dan kebijakan penanganan Covid-19.”

Ketua Tanggap Bencana Covid-19 MS GMIT yang juga Wakil Ketua MS GMIT, Pdt. Gayus Pollin, menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja sama yang baik dengan Unicef sejak Juni hingga Desember 2020 ini.

“Kami berterima kasih kepada semua mitra GMIT khususnya Unicef yang turut mendukung GMIT dalam upaya pencegahan Covid-19 yang telah dimulai sejak pertengahan hingga akhir tahun 2020 ini. Sinergitas ini penting agar kita saling melengkapi dengan sumber daya yang kita miliki dalam menghadapi Covid. Mengingat penularan yang makin meluas, kami berharap kerja sama ini dapat dilanjutkan di masa mendatang untuk menjangkau klasis-klasis di Rote, Sabu, Alor, Flores dan Sumbawa. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *