KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Angka pengidap HIV/AIDS dan pengguna narkoba di NTT terus merangkak naik. Data tahun 2015 dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT menyebutkan terdapat 1.865 penderita HIV dan 2.343 pengidap AIDS. Dengan demikian total penderita HIV/AIDS di NTT sebanyak 4.208 dan yang sudah meninggal dunia 1.210 orang. Penderita HIV/AIDS terbanyak ada di Kota Kupang 784 orang, Belu 562, Flores Timur 517, Sikka 487, TTU, 226, TTS 204, Ende 176, Lembata 166, Sumba Barat Daya 159, Malaka 151, Manggarai 150, Sumba Timur 149 dan Kabupaten Ngada 103 orang. Sementara itu pengguna narkoba di NTT juga angkanya sangat fantastis. Data BNN provinsi NTT menyebutkan jumlahnya mencapai 45-49.000 orang.
Kondisi memprihatinkan ini mendorong Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) terus-menerus mengingat warga gereja tentang bahaya HIV/AIDS dan Narkoba. Tetapi juga melatih para pendeta untuk terlibat dalam pelayanan pastoral bagi para korban. Memperingati hari AIDS sedunia tanggal 1 Desember 2016, UPP Advokasi Hukum dan Perdamaian Majelis Sinode menyelenggarakan pelatihan pendampingan HIV/AIDS yang diikuti oleh 40 orang pendeta baik yang melayani di jemaat maupun di Rumah Sakit, Lapas, Rutan dan LPAK. Kegiatan ini juga mengundang beberapa ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) sebagai nara sumber.
Pelatihan yang berlangsung selama 2 hari di aula kantor sinode GMIT tersebut, bertujuan memberi keterampilan pendampingan pastoral dan memperlengkapi para pelayan gereja dengan berbagai informasi dan pengetahuan akan bahaya HIV/AIDS. Melalui kegiatan ini diharapkan para pelayan menjadi motivator dan menumbuhkan solidaritas dengan para korban.
Selain itu, sebagai wujud kepedulian, pada perayaan minggu kedua Advent 4 Desember 2016, seluruh jemaat GMIT diminta untuk mendoakan para korban HIV/AIDS dan narkoba dalam kebaktian Minggu.