
SOE, www.sinodegmit.or.id, Hingga penghujung Januari 2021, jumlah pendeta GMIT yang terkonfirmasi Covid-19 terus bertambah sebanyak 13 orang.
Dari jumlah tersebut, hanya dua orang yang terinfeksi pada bulan Oktober. Keduanya bertugas di Batam. Sedangkan 1 orang di Klasis SoE, dan sisanya dari Kota Kupang. Mereka terinfeksi pada masa-masa perayaan natal hingga tahun baru 2021.
Salah satu pendeta yang terinfeksi adalah Pdt. Yanres Sarkim, Ketua Majelis Jemaat Tebes Kobelete, Klasis SoE. Ia menderita demam tinggi dan sesak napas sehingga harus dibantu dengan oksigen selama 3 hari di Rumah Sakit.
“Pada tanggal 15 Januari saya merasakan gejala badan lemas, masuk angin, mual, demam, kehilangan nafsu makan, dan sesak napas. Jadi besoknya saya ke RSUD SoE untuk pemeriksaan. Ternyata, hasil rapid test antibody maupun antigen saya reaktif/positif. Jadi saya langsung masuk ruang isolasi.”
Selama isolasi di RS, ia mengaku mendapat pelayanan yang baik. Hanya saja, kadang-kadang mengalami gangguan tidur karena mendengar teriakan pasien-pasien Covid-19 yang kekurangan oksigen dan keluhan-keluhan lainnya.
Bersyukur, setelah 3 tiga hari dirawat, kondisi fisik suami dari Anita Sarkim-Sadukh ini berangsur membaik.
“Ketika menghadapi penyakit ini saya mengimani bahwa Tuhan pasti memberi saya kekuatan dan ketenangan jiwa untuk melewatinya. Ada banyak dukungan dari keluarga, jemaat dan teman-teman. Juga para tenaga medis yang meski mereka sendiri menghadapi banyak keterbatasan tapi senantiasa mendukung saya agar tidak stress. Dan saya kira, dukungan-dukungan semacam inilah yang dibutuhkan pasien isolasi agar mereka jangan takut dan dihantui kematian sebab masih ada yang mengira bahwa Covid-19 ini penyakit kutukan,” kata Pdt. Yan.
Usai menjalani 10 hari isolasi di Rumah Sakit, atau tepatnya tanggal 25 Januari yang lalu, ayah dari Bernard, Jearsy dan Marthin ini diperbolehkan pulang. Ia masih akan menjalani isolasi mandiri sampai 8 Februari 2021.
Selain dirinya, ada juga dua anggota jemaatnya terinfeksi Covid-19 dan dirawat di Rumah Sakit yang sama. Kedua pasien tersebut kata Pdt. Yan, sudah pulih dan melanjutkan isolasi mandiri di rumah.
Merasakan penyertaan Tuhan ini, Pdt. Yan berniat untuk bergabung dalam komunitas pendonor plasma konvalesent bagi sesama pasien Covid-19, jika kondisinya dinyatakan memenuhi syarat. ***
We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience. cialispascherfr24 Nécessaire Toujours activé.