KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Dalam rangka penguatan kapasitas organisasi dan kepemimpinan pelayanan gereja, Kaum Bapak Sinode GMIT mengadakan Training of Trainers (ToT) bagi para pengurus di lingkup sinode, klasis dan jemaat.
Sekretaris Pengurus Kaum Bapak Sinode GMIT, Haris Oematan menjelaskan kegiatan ini dimaksudkan untuk mendorong pemahaman Kaum Bapak mengenai sistem organisasi dan kepemimpinan gereja sehingga masing-masing badan dan unit pelayanan berfungsi maksimal.
“Yang mau didorong adalah Kaum Bapak memahami organisasi GMIT secara utuh. Apa sesungguhnya GMIT itu? Visi dan misinya apa, bagaimana bentuk struktur organisasinya dan seterusnya,” kata Haris.
Secara organisasi, lanjut Haris, GMIT memiliki memiliki struktur yang lengkap guna mendorong roda pelayanan. Namun, seringkali sel-sel pelayanan pasif.
“Kita ada kelompok kategorial, fungsional dan professional. Untuk mendampingi anggota kaum bapak yang jarang ke gereja misalnya, sebenarnya tidak perlu bikin repot majelis jemaat, karena semua unit pelayanan sudah terbagi habis peran dan fungsinya. Hanya saja sel-sel itu pasif. Karena itu pelatihan ini dibutuhkan agar menejemen organisasi ini lebih kuat.”
Hal lain yang mau didorong dari kegiatan ini lanjut Haris adalah kepemimpinan.
“Melalui ToT ini juga kami mau mendorong model kepemimpinan Kaum Bapak yang melayani dan pro pada perubahan. Bagaimana mereka benar-benar menjadi sahabat gereja, sahabat dengan para presbiter dan anggota-anggota dalam keluarga.”
Pelatihan dimulai hari ini, Jumat-Minggu (12-14/7), di Jemaat GMIT Nonohonis, Klasis So’e, diikuti sekitar 100 orang peserta.
Sebelum berangkat ke So’e, peserta dari Kupang berkumpul di Kantor Majelis Sinode GMIT dan dilepas oleh Ketua MS GMIT, Pdt. Dr. Mery Kolimon.
Pada kesempatan ini Pdt. Mery mengatakan bahwa proses-proses bergereja kadang-kadang menempatkan kaum klerus di posisi subjek dan awam semisal Kaum Bapak di posisi marjinal. Padahal, dalam Perjanjian Lama, kaum awam (ibrani: laos) adalah umat Allah. Jadi, kaum awam bukan orang yang tidak mengerti apa-apa tetapi mereka yang punya hubungan khusus dengan Tuhan Allah dan mereka dipanggil dan diutus ke ladang-ladang pelayanan.
Berdasarkan pengertian itu, Ketua MS GMIT mengapresiasi pelayanan Kaum Bapak GMIT dan berharap pelatihan ini berdampak luas bagi pelayanan gereja. ***