KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Setelah terhenti sekitar 2 tahun terakhir, pembangunan gedung GMIT center yang telah menelan biaya APBN sekitar Rp.5 milyar akan segera dilanjutkan. Panitia yang akan melanjutkan pekerjaan pembangunan telah diperhadapkan pada kebaktian Minggu, 12/2-2017 di jemaat Kaisarea BTN Kolhua.
Susunan panitia terdiri dari ketua: Ir. Piet Djami Rebo, Msi, wakil ketua I: Abe Hoti, ST, wakil ketua II: Pdt. Guten Selan, Sekretaris: Winston Rondo, S.Pt, wakil sekretaris: Pdt. Eleanor Manu-Nalle, Bendahara: Pdt. Rebeca Logo-Mozes, wakil bendahara: Pdt. Erna Manafe-Saudale, serta dua seksi kepanitian yakni seksi pembangunan fisik yang diketuai Ir. Boyke Yunan, Msi dan seksi usaha dana yang diketuai Pdt. Robert Litelnoni.
Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Dr. Mery Kolimon dalam suara gembalanya menyatakan bahwa sesuai hasil Sidang Majelis Sinode pada bulan April 2016 yang lalu, pimpinan-pimpinan klasis menyatakan kesediaan untuk ikut ambil bagian dalam mengumpulkan dana pembangunan gedung ini, sehingga tidak hanya dibebankan pada usaha dana panitia dan bantuan dana APBN atau APBD melainkan akan menjadi tanggungjawab dari seluruh jemaat GMIT di 46 Klasis termasuk APB-MS. Namun dalam kaitan dengan bantuan-bantuan dari pemerintah, ketua sinode menegaskan harus melalui proses yang transparan dan akuntabel.
Wakil ketua seksi usaha dana yang pada periode sebelumnya menjabat bendahara Majelis Sinode GMIT Pnt. Welem Nunuhitu saat dimintai penjelasannya mengenai pencapaian pembangunan, mengatakan bahwa saat ini pembangunan telah mencapai 60% dan sisanya 40% akan segera dilanjutkan.
“Pembangunan seperti yang kita lihat sudah mencapai 60% dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp. 5 Milyar, sisanya 40% pembangunan fisik ditambah kemahalan mungkin dibutuhkan sekitar Rp. 5 Milyar belum termasuk perabot dll,” ungkap Pnt. Wem Nunuhitu.
Gedung GMIT Center diharapkan akan selesai pada tahun 2019. Rencananya gedung tersebut akan menjadi tempat berlangsungnya Persidangan sinode GMIT ke-33.