
Mataru-Alor, www.sinodegmit.or.id, Persidangan Klasis Alor Barat Daya (ABAD) ke-VII pada hari yang kedua, Kamis, (7/12), berhasil menetapkan sejumlah program strategis yang termaktub ke dalam dokumen Pokok-pokok Program Pelayanan (PPP) Kebersamaan Klasis ABAD periode 2024-2027.
“Kita membagi anggota persidangan ke dalam tujuh komisi untuk melakukan sidang komisi dengan agenda-agenda khusus. Lima komisi akan membahas isu strategis pelayanan di Klasis ABAD dan Klasis Mataru yakni Komisi 1 untuk bidang Koinonia, Komisi 2 untuk bidang Marturia, Komisi 3 untuk bidang Diakonia, Komisi 4 untuk bidang Liturgia dan Komisi 5 untuk bidang Oikonomia. Sementara dua komisi yang lain; Komisi 6 membahas hal-hal umum dan rekomendasi serta Komisi 7 yang membahas Pesan Sidang,” ujar Pdt. Doni Sarlito Duka, Ketua Majelis Klasis Alor Barat Daya yang bertindak sebagai Ketua Majelis Persidangan Klasis Alor ke-VII.
Proses penyusunan dokumen PPP Kebersamaan Klasis ABAD dan PPP Kebersamaan Klasis Mataru dilalui dengan pendampingan oleh Pdt. Frans A. Dillak, Sekretars BP4S GMIT.
“Dalam dokumen perencanaan pelayanan GMIT yakni dari RIP, HKUP pada lingkup sinode dan PPP pada lingkup jemaat dan klasis, PPT dan Kegiatan, secara khusus untuk dokumen HKUP dan PPP, kita telah memasuki Tahap Penguatan II dengan ciri utama berbasis outcome atau dampak. Kita harus secara sungguh-sungguh dan serius menggumuli dampak kehadiran gereja bagi konteksnya sepanjang periode 2024-2027,” ujar Pdt. Frans.
Dalam sesi pendalaman dokumen-dokumen perencanaan pelayanan GMIT, peserta persidangan menunjukkan antusiasme yang besar. Berbagai pernyataan dan pengalaman pelayanan dibagikan oleh peserta sidang terkait mekanisme penyusunan program yang dilalui dalam periode yang telah dilewati.
“Beberapa hal menjadi catatan serius bagi kita. Dalam konteks jemaat konteks penertiban kehidupan berjemaat harus direncanakan bersama dan dilakukan secara baik. Hal ini cukup berat, namun pengalaman kami dengan program kunjungan pastoral yang dilakukan secara terencana membantu kami dapat menemukan alasan yang sebenarnya mengapa jemaat hidup secara tidak tertib, misalnya jemaat yang kurang aktif pergi ke gereja,” ujar Pdt. Aristy B. Kolobani, Ketua Majelis Jemaat (KMJ) Talitakumi Bomara.

Hal senada diungkapkan Pdt. Maria G. Labeul yang memberi penekanan khusus kepada mekanisme yang harus ditempuh agar keberhasilan program dapat tercapai dengan baik.
“Jika kita sudah melakukan semua dokumen perencanaan pelayanan dengan baik, bagaimana kita dapat mengukur pencapaian sudah berhasil atau belum? Alat ukur dan pola monev seperti apa yang dapat kita lakukan,” tanya Pdt. Maria, KMJ Efrata Bagalbui.
Selain agenda penetapan dokumen PPP Kebersamaan Klasis ABAD sebagai rencana strategis pelayanan periode empat tahun, Persidangan Klasis ABAD ke-VII juga beragendakan pemilihan Majelis Klasis Harian Mataru untuk periode 2024-2027. Sehari sebelumnya dalam pembukaan Sidang Klasis ABAD ke-VII, Ketua MS GMIT, Pdt. Dr. Mery Kolimon dalam suara gembalanya menyampaikan selamat dan syukur atas pembentukan Klasis Mataru yang telah disahkan oleh Persidangan Sinode GMIT XXXV di Sabu Raijua, Oktober yang lalu.
“Klasis Mataru telah terbentuk dan disahkan oleh Persidangan Sinode GMIT XXXV di Sabu Raijua. Selamat untuk Klasis ABAD dan Klasis Mataru. Selamat bersidang dengan gembira, bersidang dengan intelektual dan bersidang dengan energi persahabatan. Kita juga akan menetapkan dokumen PPP Klasis ABAD dan Mataru, rencanakanlah secara baik dokumen itu. Jangan menyusun program yang terlalu wah dan bombastis, tetapi kemudian tidak dapat dikerjakan. Kita jangan lagi merencanakan sesuatu yang tidak kita laksanakan atau melaksanakan sesuatu yang tidak kita rencanakan. Buatlah program-program yang sederhana dan menjawab kebutuhan konteks,” harap Pdt. Mery.
Persidangan Klasis ABAD ke-VII dihadiri oleh seluruh jemaat yang ada di Klasis ABAD dan Klasis Mataru melalui perwakilan-perwakilannya yang terdiri dari unsur presbiter yakni pendeta, penatua, diaken dan pengajar. Persidangan tersebut diselenggarakan di Jemaat GMIT Kolam Lelmag pada 5-8 Desember 2023 dengan Majelis Ketua Persidangan (MKP) Pdt. Doni Sarlito Duka, S.Th, Pdt. Fransiska O. Dopong, S.Th, Pnt. Petrus Loban, dan Sekretaris Persidangan Pnt. Simeon Gilaa. (*)