SABU RAIJUA, www.sinodegmit.or.id, Pleno hari pertama Persidangan Sinode ke-35 hari ini Senin, (16/10), diakhiri dengan presentasi dari Komisi B yang membahas draf HKUP 2024-2027.
“Sejumlah catatan kami sampaikan sebagai hasil kerja Komisi B terkait pembahasan draft HKUP Periode 2024-2027 yang berisikan program strategis dan indikator pada lima bidang pada panca pelayanan GMIT,” ujar Pnt. Ekoningsih Lema, Sekretaris Komisi B.
Draft HKUP Periode 2024-2027 sebagai tahap penguatan II merupakan HKUP berbasis outcome (dampak). Hal ini memberi kesan yang sangat kuat tentang arah dokumen perencanaan GMIT dalam satu periode ke depan. Dengan ditetapkannya HKUP 2024-2027 sebagai tahap Penguatan II maka simultan dengan itu pada lingkup pelayanan jemaat dan klasis perlu menetapkan PPP (Pokok-pokok Program Pelayanan) yang disinkronkan kepada HKUP 2024-2027.
“Pelaksanaan HKUP harus seirama pada seluruh lingkup pelayanan sehingga pencapaian yang dicapai terjadi secara utuh. Pencapaiannya bukan saja pada lingkup sinode tetapi juga pada lingkup jemaat dan klasis,” ungkap Ketua Komisi B Persidangan Sinode ke-XXXV Pdt. Karel de Fretes.
Pada pembahasan draft HKUP 2024-2027, komisi mendapat respon beragam yang memperkaya kajian program strategis dan indikator-indikator sasaran yang berbasis pada outcome (dampak) dari peserta persidangan.
Salah satu hal yang menjadi catatan penting dalam respon balik peserta persidangan adalah terkait penjemaatan HKUP 2024-2027 agar ritme pelayanan pada lingkup sinode dapat berjalan dalam derap yang sama dengan lingkup jemaat dan klasis.
“Hal yang penting untuk diperhatikan adalah perlunya penjemaatan HKUP 2024-2027 pada lingkup pelayanan jemaat dan klasis,” harap Pdt. Fanty de Haan, perutusan Klasis Kupang Tengah.
Hari pertama pleno Persidangan Sinode berhasil menyelesaikan empat komisi yakni A, K, D dan B. Dengan demikian masih tersisa tujuh komisi yang akan dilanjutkan pada besok, Selasa, (17/10). ***