Kupang, www.sinodegmit.or.id, Pasca peristiwa kekerasan anak di Sabu dan antisipasi keamanan jelang perayaan natal dan tahun baru, Jumat, 16/12, Majelis Sinode Harian (MSH) GMIT mengadakan pertemuan dengan para pendeta dan Ketua Majelis Klasis (KMK) dari sejumlah klasis di kantor sinode GMIT. Pertemuan ini dihadiri sekitar 100 orang pendeta.
Pertemuan yang dipimpin oleh Ketua Sinode GMIT Pdt. Dr. Mery L.Y. Kolimon membahas dua agenda utama yakni pertama, penjelasan mengenai peristiwa penyerangan dan kekerasan anak di Sabu dan kedua, meminta masukan terkait suara gembala perayaan natal dan tahun baru. Tentang tragedi kemanusiaan yang menimpa 7 anak di sabu, Pdt. Mery Kolimon menjelaskan bahwa meski telah ada pernyataan polisi bahwa pelaku mengalami stres dan gangguan kejiwaan namun kemungkinan motif lain belum diketahui karena masih dalam proses penyelidikan polisi. Sejauh ini polisi masih memeriksa barang bukti laptop milik pelaku yang tewas. Lebih lanjut, Ketua Sinode GMIT menegaskan bahwa ia telah meminta pihak kepolisian untuk segera menuntaskan dan menyampaikan secara transparan hasil penyelidikan kasus ini.
Sementara itu, terkait suara gembala perayaan natal dan tahun baru, Majelis Sinode GMIT menyampaikan tiga seruan yakni: Natal dan tahun baru dirayakan secara sederhana, melanjutkan bulan lingkungan hidup melalui perayaan natal hijau dengan salah satu caranya membuat pohon natal dari anakan ketimbang membeli pohon natal plastik dan menjaga keamanan sepanjang perayaan dengan menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat merugikan diri dan sesama.