Prosesi Pawai Paskah – Pemuda GMIT

Badan Pengurus Pemuda GMIT melakukan Prosesi Pawai Paskah Pemuda ke-18 pada Senin, 21 April 2014. Tema yang diusung adalah Kebangkitannya Memulihkan Kehidupan.

Pawai kemenangan ini diikuti oleh 125 peserta dengan rute start dari depan Jemaat GMIT Anugrah Eltari Kupang menuju Jemaat GMIT Talitakumi Pasir Panjang.

Pada kesempatan ini juga BP Pemuda GMIT dan Panitia Pawai Paskah menyerahkan bantuan persembahan kepada Jemaat Sonhalan Ajaokenat Klasis Mollo Utara yang diserahkan oleh Winston Rondo kepada Ketua Majelis Jemaat GMIT Sonhalan Ajaokenat, Pdt. Erste Lapiweni.

Joana Manubei, sekretaris panitia mengatakan bahwa setiap tahun panitia memberi bantuan kepada jemaat-jemaat GMIT yang terpencil.

Doa menandai pembukaan Pawai Paskah dipimpin oleh Pdt. Ani Sapai-Mella, S.Th, Ketua Majelis Jemaat Anugrah Eltari.

Peserta yang terlibat dalam Pawai tidak saja terdiri dari jemaat-jemaat GMIT tapi juga gereja-gereja deniminasi, Pemuda Lintas Agama, Persekutuan Doa dan lembaga-lembaga umum. Diperkirakan total peserta sebanyak 20.000an orang.

Pawai sendiri dimulai dengan malam refleksi di GPDI Masa Depan Cerah, pemutaran film rohani dan pemberian persembahan kasih kepada jemaat. Tujuan dari rentetan kegiatan ini adalah agar pemuda gereja dapat menghayati kemenangan paskah. Lewat prosesi hendak disampaikan kepada semua orang bahwa paskah adalah kemenangan iman bahwa Kristus hidup, mati dan bangkit bukan saja untuk orang Kristen saja tetapi bagi semua manusia. Prosesi diisi dengan arak-arakan lakon, lagu, dan tarian kemenangan.

Winston Rondo, Ketua Badan Pengurus Pemuda GMIT mengatakan harapannya agar prosesi pawai paskah menjadi prosesi kemenangan yang memberikan semangat baru bagi pemuda GMIT.

Sementara Wakil Ketua Majelis Sinode GMIT dalam suara gembalanya mengatakan prosesi pawai paskah mengingatkan bahwa manusia sedang berjalan dalam arak-arakan sebagai komunitas cinta damai, yang harus merawat kemajemukan dan merawat relasi dengan sesama dan Tuhan. Prosesi paskah adalah panggilan untuk prihatin dan mau menyerahkan diri sebagai alat di dalam tangan Allah untuk memperjuangkan keadilan dan perdamaian dan kebenaran.

Prosesi pawai paskah dibuka oleh Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni. Pembukaan ditandai dengan menekan sirene dan pelepasan burung merpati.

Prosesi pawai paskah terdiri dari 12 fase yakni :

–       Fase Pertama : Barisan Pemandu

–       Fase Kedua : Kejadian

–       Fase Ketiga : Keluaran

–       Fase Keempat : Kelahiran

–       Fase Kelima : Pelayanan

–       Fase keenam : Kesengsaraan

–       Fase ketujuh : Kematian

–       Fase kedelapan : Kebangkitan

–       Fase kesembilan : Kenaikan

–       Fase kesepuluh : Pentakosta

–       Fase kesebelas : Pekabaran Injil

–       Fase keduabelas : Puji-Pujian

 

Sepanjang perjalanan prosesi, ada beberapa titik yang menjadi tempat pementasan lakon dari masing-masing peserta, sesuai dengan tema yang diusung. Tampak warga Kota Kupang dan sekitarnya turun ke jalan umum yang menjadi tempat lewatnya prosesi dan menikmati pertunjukkan kemenangan iman.

Hujan yang mengguyur Kota Kupang saat pelepasan arak-arakan tidak mengganggu antusiasme warga masyarakat untuk menikmati prosesi yang diselenggarakan setiap tahun.

Prosesi yang dimulai pukul 14.00 wita berakhir di Jemaat Talitakumi Pasir Panjang pada pukul 22.30 Wita namun sampai garis finish peserta masih bersemangat memainkan lakonnya dan larut dalam sukacita pujian dan tarian.

Di garis finish, peserta prosesi diterima oleh Wakil Walikota Kupang beserta undangan dan Jemaat Talitakumi Pasir Panjang serta masyarakat sekitarnya.

Dilihat dari sejarah, Pawai Paskah dimulai sejak tahun 1996. Ide pertama dari Pemuda Jemaat GMIT Kota Kupang. Mulanya pawai paskah dimulai dini hari dengan start dari Jemaat Paulus Naikoten 1 dan finish di Jemaat Kota Kupang. Pemuda Jemaat Kota Kupang menjadi penyelenggara Pawai paskah Pemuda yang pertama dan kedua. Sementara pawai paskah ketiga dan seterusnya diselenggarakan oleh GAMKI. Kemudian pada Sidang Raya Pemuda GMIT di Jemaat Koinonia Kuanino, Badan Pengurus Pemuda GMIT ditunjuk untuk menjadi penyelenggara Pawai Paskah hingga saat ini.

Dan pawai paskah terus diselenggarakkan setiap tahun oleh Pemuda GMIT dengan perkembangan sesuai dengan tema yang diusung. Pdt. Leny Mansopu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *