KUPANG,www.sinodegmit.or.id, Memperingati Hari Ulang Tahun ke-35, Paduan Suara (PS) Nafiri Sion jemaat GMIT Silo Naikoten-Kupang, menggelar konser lagu-lagu gereja. Sedikitnya 100 orang dari 5 paduan suara terbaik di Kota Kupang bergabung dalam konser ini.
Tampil sekitar 45 menit, gabungan PS Nafiri Sion, Cantate Domino, San Jose, Mazmur Choral dan Aleluia Choir menyanyikan 17 lagu dengan kualitas vokal yang prima dan alunan musik yang syahdu. Hasilnya, tak kalah banding dengan mendengarkan konser-konser akbar.
“The First Noel” menjadi lagu pembuka di susul Grace Alone, Rocking Jerusalem, What Sweeter Music, dst.nya, hingga lagu penutup “Semua Karena Anugerah-Nya” memukau penonton.
Jemris Fointuna, salah satu anggota senior PS Nafiri Sion mengaku puas dan bangga dengan penampilan anak-anak muda berbakat ini. “Luar biasa penampilan mereka malam ini. Dulu di masa kami tidak sehebat ini. Ini mungkin satu-satunya PS yang masih bertahan dari tahun 1982,” ujar Jemris.
Bertahannya PS Nafiri Sion kata Jemris berkat regenerasi dan dukungan kuat baik dari orang tua maupun dari gereja. Karena di PS menurutnya bukan hanya belajar bernyanyi tapi juga berorganisasi dan memimpin. Hal senada juga diakui oleh pelatih yang juga menjadi konduktor, Robert Toumeluk.
“Kami mendapat dukungan yang besar dari gereja. Baik secara finansial maupun moril. Termasuk konser kami malam ini,” ujar Roby yang sudah 8 tahun bergabung dan menjadi pelatih.
Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Dr. Mery Kolimon yang hadir dan menyampaikan suara gembala pada kesempatan ini menyatakan kebanggaannya dan memberi apresiasi yang tingga atas talenta bernyanyi yang hebat dari paduan suara yang rata-rata beranggotakan anak-anak muda ini.
”Kalian membuat saya bangga. Penampilan teman-teman seperti membawa kami lebih dekat ke sorga. Ini cara memberi makna pada advent yang baik. Kita menyiapkan batin menyambut hari raya natal dengan cara yang indah sekali,” puji Pdt. Mery.
Ketua MS GMIT juga mengingatkan pesan Firman Tuhan, “Hendaklah tiap-tiap orang berkata-kata seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati” (Efesus 5:19). Terkait pesan Firman tersebut ia meminta PS gereja harus berlatih sungguh-sungguh. Karena menurut pengalamannya kadang orang bernyanyi dalam kebaktian di gereja tanpa didahului latihan.
“Dibalik tampilan luar biasa malam ini tentu ada latihan yang sungguh-sungguh. Menyanyi sampai keringat kaboak-kaboak (bhs: Kupang yang berarti: banyak berkeringat) itu bukan main-main. Saya belajar bahwa bahkan menyanyi pun kita mesti serius. Serius sekali. Kadang-kadang orang GMIT datang ke gereja tidak pake latihan nanti mulai kebaktian baru bisik di pendeta. Terus dia bilang di temannya “Maria lu suara 2 e,” gurau Pdt. Mery disambut tawa jemaat.
Selain menggelar konser, perayaan HUT ke-35 ini diisi dengan kebaktian syukur yang dipimpin Pdt. Yandri Manobe. Pada kesempatan ini juga panitia menyerahkan lukisan tanda terima kasih kepada Pdt. Emeritus Mies Bien selaku penasihat disaksikan Ketua Majelis Jemaat Pdt. Nikodemus Lepat dan semua hadirin. ***