PSI Minta Ketua MS GMIT Jadi Tim Juri Independen

KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dr. Christian Widodo, didampingi Ketua Dewan Pembina Piter Pitoby bersama 3 pengurus lainnya temui Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Dr. Mery Kolimon, Kamis, (22/3).

Usai pertemuan, Christian mengatakan kunjungan mereka bermaksud meminta kesediaan Ketua MS GMIT menjadi salah satu tim juri Independen yang akan menyeleksi calon-calon legislatif yang mendaftar di PSI.

“Agenda pertemuan kami antara lain kami ingin meminta masukan dari Ibu Ketua Sinode agar memperkuat semangat kami dalam perjuangan demokrasi di Indonesia. Kedua kami ingin minta kesediaan ibu sebagai tim juri independen.”

Menurut Christian, partainya konsisten tidak akan meminta mahar sepeser pun, namun mereka yang mau mengajukan diri menjadi harus melewati 3 tahap seleksi yakni: seleksi administrasi, kompetensi dan sosialisasi.

“Di PSI kami tidak terima mahar satu peser pun. Tapi kami bikin sistem evaluasi yang bertahap. Pertama evaluasi administrasi. Kalau lolos admistrasi baru masuk evaluasi kompetensi melalui wawancara dan terakhir sosialisasi. Pada tahap wawancara kami meminta tim juri independen yang terdiri dari 5 orang. Dari akademisi, aktivis perempuan, aktivis anti korupsi, tokoh agama dan pengamat politik.”

Ketua MS GMIT pada kesempatan ini menyambut baik permintaan pengurus PSI NTT. Menurutnya tampilnya PSI di peta politik Indonesia memberi harapan positif.

“Pengalaman politik dalam kehidupan berbangsa termasuk turbulensi-turbulensi politik di masa lalu cenderung melihat politik secara negatif kotor, brutal, kasar dan sebagainya. Kehadiran PSI memberi sebuah harapan untuk mengklaim kembali makna dan hakekat politik yang sebenarnya,” tandas Pdt. Mery.

Ia juga menegaskan bahwa gereja tidak boleh berpolitik praktis namun gereja mendukung praktik-praktik politik yang mengedepankan nilai-nilai demokrasi seperti transparansi, akuntabilitas, integritas, pendidikan politik, anti korupsi, menolak intoleransi dan menghargai keragaman seperti yang usung PSI.

“Jika nilai-nilai ini sungguh-sungguh dirawat maka wajah perpolitikan di Indonesia memberi harapan yang lebih baik di masa mendatang,” ujar Pdt. Mery.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *