RAYAKAN HUT XVI PERSEKUTUAN DOA GMIT HADIRKAN TALITA DOODOH

Kupang, www.sinodegmit.or.id, Kamis, 15/06-2017 Persekutuan Doa (PD) GMIT merayakan HUT ke-16. Acara perayaan digelar selama 3 hari sejak Kamis hingga Sabtu, 17/06, di jemaat GMIT Kasih Karunia-Oesao, klasis Kupang Timur. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 500 orang peserta yang merupakan perwakilan dari 46 klasis dimana setiap klasis mengutus 10 orang peserta. Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni juga hadir dan memukul gong menandai pembukaan perayaan usai acara dibuka oleh Sekretaris Majelis Sinode GMIT Pdt. Yusuf Nakmofa, M.Th.

Perayaan diawali dengan kebaktian syukur HUT yang dipimpin oleh Pdt. Yeyen Foeh, S.Th. Dalam khotbahnya yang dasarkan dari bacaan Yohanes 4 ia mengungkapkan  pentingnya pemberita Injil menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran.

“Menyembah dalam roh dan kebenaran bukan berarti harus berbahasa roh melainkan  roh kita ditundukan di bawah Roh Tuhan. Roh Kudus yang menuntun pelayanan, pemberitaan, sikap dan perbuatan kita,”jelasnya.

Sekretaris Majelis Sinode GMIT dalam sambutannya menyampaikan selamat dan menjelaskan bahwa HUT ke-16 tidak berarti PD GMIT baru hadir selama 16 tahun. PD GMIT telah ada sejak tahun 1965 yang ditandai dengan “gerakan roh” di Nunkolo-So’e. Dalam perjalanan sejarah GMIT perbedaan pandangan antara Majelis Jemaat dengan Persekutuan Doa terus mengalami pasang surut sehingga baru pada tahun 2001 PD GMIT diterima sebagai bagian dari struktur pelayanan. Bahkan di beberapa jemaat, model liturgi KPI diakomodir dalam ibadah minggu.

Ia juga mengapresiasi sumbangsih PD GMIT dalam menumbuhkan nilai-nilai dan warna-warna dalam pelayanan. “Majelis Sinode memberi apresiasi yang tulus oleh karena kehadiran PD memberikan nilai-nilai dan warna-warna dalam semangat pelayanan. Mereka adalah motivator dalam pelayanan gereja. Di mana PD hadir di sana semangat untuk memberitakan firman Tuhan semakin tinggi. GMIT memandang PD adalah wadah ekspresi iman, dimana ada PD di sana berkumpul anak-anak Tuhan dari berbagai latar belakang mengekspresikan iman mereka,”ujarnya.

Dalam kebaktian pembukaan ini juga penyanyi lagu rohani Talita Doodoh mengisi liturgi dengan menyanyikan lagu “Amazing Grace” yang memukau jemaat yang hadir. Talita Doodoh juga direncanakan akan mengisi pujian pada KPI, Kamis malam.

Selain KPI, juga digelar seminar dengan pemateri dan materi masing-masing: Pdt. Dr. Thobias Messakh, “Peran PD dalam Pertumbuhan GMIT”, Dr. Ira Mangililo, “PD Dalam Pelayanan Misi”, Ayub Titu Eki (Bupati Kupang), “Peran Pemerintah dalam Mensejahterakan Masyarakat”, Pdt. Welfrid Ruku, M.Th, “Saksi Yehovah”, Pdt. Daud Tari, S.Th “Hamba Tuhan Suka Tani”, Ir. Fary Francis, “Peran Gereja dalam Membangun Desa”, dan Pdt. Jhonny Riwu Tadu, M.Sn. “Bahasa Roh”.

Ditanyai pandangannya terkait tantangan yang dihadapi oleh PD GMIT, Ketua UPP Fungsional MS-GMIT Pdt. Yandi Manobe, S.Th mengungkapkan bahwa pengelolaan organisasi dan sumber daya manusia merupakan dua hal yang menjadi tantangan selama ini. Ada anggota PD yang hanya mau berdoa dan tidak mau kerja. Ada juga yang tidak mau diatur karena merasa hanya mau tunduk pada Roh Kudus. Namun terlepas dari kekurangan-kekurangan tersebut, kata Pdt. Yandi, PD sangat potensial dalam gereja. “Semangat anggota PD dalam melaksanakan tanggungjawab pelayanan sangat tinggi. Karena itu butuh arahan supaya lebih maksimal. Pengalaman pertama kali atur PD saya stres karena ada yang tidak mau diatur namun belakangan sudah jauh lebih baik. Mereka sudah mampu mengorganisir diri dengan baik. Ini terbukti dalam dua tahun terakhir perayaan HUT kepanitiaan langsung ditangani dilingkup jemaat dibanding 14 tahun sebelumnya ditangani dilingkup Sinode.”

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *