
Landu-Rote,www.sinodegmit.or.id, Akibat diterjang Siklon Seroja pada 5 April 2021, sebanyak 90 perahu nelayan tenggelam di Pulau Landu Tii, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote-Ndao.
“Total perahu yang tenggelam sebanyak 90 perahu. Perahu yang selamat sekitar 20 saja. Dari jumlah itu, 76 unit merupakan perahu ketinting dan 14 berupa perahu bodi. Kendati tidak hilang terbawa gelombang tetapi mesin-mesin perahu rusak terendam air laut. Karena itu dibutuhkan biaya servis untuk yang masih bisa diperbaiki namun sebagian lagi tidak bisa digunakan,” ucap Iskandar Messah, kepala desa Landu, Senin, (26/4).
Selain kerusakan perahu, lanjut Iskandar, peralatan di atas perahu seperti pukat dan box ikan juga ikut hanyut dan hilang.
Tak hanya itu, warga juga mengalami kerugian akibat hanyutnya beberapa keramba udang lobster dan rumput laut yang mereka budidayakan.
Tercatat, 81 pemilik usaha rumput laut terdampak. Setiap orang rata-rata kehilangan 30-100 tali rumput laut dengan harga jual per tali senilai Rp. 250 ribu.
Akibatnya, kata kepala desa Landu, warga saat ini kehilangan mata pencaharian.
“Kami tinggal di pulau kecil dan mata pencaharian kami satu-satunya adalah melaut. Jadi, kalau tidak ada perahu kami hanya tanganga (bhs. Kupang: tidak bisa buat apa-apa).
Oleh karena itu, Iskandar mengharapkan bantuan baik berupa perahu maupun modal usaha.

Selain dampak ekonomi, Siklon Seroja juga merusak 69 rumah, termasuk 2 gedung Gereja GMIT, 1 Gereja Pentakosta, PAUD dan Sekolah Dasar.
Rumah-rumah yang mengalami rusak ringan dan sedang, kata Iskandar, sudah diperbaiki, namun untuk kerusakan berat masih membutuhkan bantuan.
Menurutnya hingga Senin, (26/4), atau H+20 pasca bencana, belum ada bantuan sama sekali dari pemerintah kendati telah ada kunjungan dari Pemda Rote-Ndao dua pekan lalu. ***