Tata Ibadah Adven 4 2015 – Hidup bersama sebagai keluarga Allah

TATA KEBAKTIAN MINGGU ADVEN IV

Minggu, 20 Desember 2015

 

PERSIAPAN

Majelis dan seluruh petugas ibadah berkoordinasi dan berdoa di konsistori

Petugas memasuki ruang kebaktian, menyalakan lilin adven IV

Ajakan Beribadah

Presbiter : Hari ini kita memasuki Minggu Adven IV, saat dimana kita bersama-sama dengan umat Kristen di seluruh dunia mempersiapkan diri menyongsong kelahiran Sang Juru Selamat kita, Yesus Kristus.  Dengan bangkit berdiri, kita menyanyikan

Jemaat : Menyanyi Nyanyian : Oh Tuhanku, bila ku terpesona
Oh Tuhanku, bila ku terpesona

Merenungkan ciptaanMu semua
Kusaksikan bintang, guruh, angkasa
Tanda kebesaranMu semua

Aku memuji kebesaranMu Sungguh besar Kau Allahku
Aku memuji kebesaranMu Sungguh besar Kau Allahku (2x)

Votum Dan Salam

Pelayan : Ibadah Minggu Adven keempat ini berlangsung dalam nama Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus.

Jemaat  : Amin ya Amin

Pelayan : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus beserta Saudara sekalian.

Jemaat  : dan beserta saudara juga. (Jemaat duduk)

Kata Pembuka

Pelayan :   Banyak orang sibuk mempersiapkan Natal dengan membeli baju baru, mendekorasi rumah, dan membuat makanan-makanan yang enak. Itu semua tidak salah. Namun saat ini kita juga diingatkan agar mempersiapkan hati kita untuk menyambut kedatangan-Nya dengan cara ikut ambil bagian dalam pelayanan gerejawi sesuai dengan apa yang bisa kita lakukan. Tidak hanya menjelang atau dalam rangka natal, namun dalam seluruh hidup kita. Itulah cara kita menyongsong kedatangan-Nya!Sebagai bagian dari sambutan kita akan kedatangan Sang Juruselamat maka kita akan nyatakan ibadah kita di bawah tema : ALLAH ADALAH PENYELAMAT YANG SEMPURNA. Dan nats yang membimbing kita terambil dari : ……….. (baca PL/PB)

Jemaat       :   Menyanyi KJ 91:1-2  “Putri Sion, Nyanyilah”

  1. Putri Sion, nyanyilah; soraklah, Yerusalem!

Mari sambut Rajamu. Raja Damai t’rimalah!

Putri Sion, nyanyilah; soraklah, Yerusalem!

  1. Hosiana, Putra Daud, umat-Mu berkatilah!

Dirikanlah takhta-Mu mahatinggi, mulia.

Hosiana, Putra Daud, umat-Mu berkatilah!

Pengakuan Dosa

Presbiter : Saudara-saudara kekasih Kristus, saat ini kita diberi waktu untuk merefleksikan kehidupan kita yang telah lalu melalui pembacaan Hukum Kasih seperti tertulis dalam Markus 12:29-31, demikian: Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.

Jemaat  : Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

Presbiter: Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu ialah

Jemaat : kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Presbiter: Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini. Ketika kita bercermin dari perintah kasih tadi, kita menyadari bahwa belum bisa melakukan kehendak Tuhan dengan sepenuhnya dan selengkapnya. Untuk itu marilah kita mengaku dan menyesali dosa dalam saat teduh guna masing-masing mengingat akan dosa dan kesalahannya dan memohon pengampunan Allah

(Jemaat dibiarkan bersaat teduh)

Pelayan : Berdoa

Jemaat : Menyanyi PKJ 37: 1,2. ‘Bila Kurenung Dosaku’

  1. Bila kurenung dosaku pada-Mu, Tuhan,

Yang berulang kulakukan di hadapan-Mu

Refr: Kasih sayang-Mu perlindunganku

Di bawah naungan sayap-Mu damai hatiku.

Kasih sayang-Mu pengharapanku.

Usapan kasih setia-Mu s’lalu kurindu.

  1. Rasa angkuh dan sombongku masih menggoda,

Iri hati dan benciku kadang menjelma. Refr.

Berita Anugerah

Pelayan : Terimalah berita anugerah: “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Petrus 3:9). Demikianlah Berita Anugerah dari Tuhan.

Jemaat : Syukur Kepada Allah.

Pelayan : Salam Damai.

(Jemaat saling bersalaman dengan mengatakan “Salam Damai”)

Jemaat : Menyanyi Bersama KJ 392: 1,3 ‘Ku Berbahagia’

  1. ‘Ku berbahagia, yakin teguh: Yesus abadi kepunyaanku

Aku waris-Nya, ‘ku ditebus, ciptaan baru Rohul Kudus.

           Refr.  Aku bernyanyi bahagia, memuji Yesus selamanya.

Aku bernyanyi bahagia, memuji Yesus selamanya.

  1. Aku serahkan diri penuh, dalam Tuhanku hatiku teduh.

Sambil menyongsong kembali-Nya, ‘ku diliputi anugerah

Responsoria(Mazmur89:25)

Pelayan : Aku hendak menyanyikan kasih setia TUHAN selama-lamanya,

Jemaat : hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun.

Pelayan : Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya;

Jemaat : kesetiaan-Mu tegak seperti langit.

Pelayan : Engkau telah berkata: “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku,

Jemaat : Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku:

Pelayan : Untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak cucumu,

Jemaat : dan membangun takhtamu turun-temurun.”

Jemaat : Menyanyi “Seperti Yang Kauingini”.

Bukan dengan barang fana, Kau menebus diriku,

dengan darah yang mahal, tiada noda dan cela.

Bukan dengan emas perak, Kau membayar dosaku

dengan segenap kasih dan pengorbanan-Mu.

Refr: `Ku telah mati dan tinggalkan cara hidupku yang lama,

semuanya sia-sia dan tak berarti lagi.

Hidup ini kuletakkan pada mezbah-Mu, ya Tuhan,

jadilah padaku seperti yang Kauingini

Paduan Suara/Vocal Group/Solo

Pelayanan Firman

Presbiter : Berdoa

Membaca alkitab PL/PB

 

Jemaat      :   Menyanyi : Maranatha, maranatha, marantha

Pelayan     :   Berkhotbah

Paduan Suara/Vocal Group/Solo

Pengakuan Iman Rasuli         (Jemaat berdiri)

Pelayan :   Bersama dengan semua orang percaya dimana saja, mari kita ikrarkan Pengakuan Iman Rasuli.

P + J      : Aku percaya kepada ………..

Jemaat : Menyanyi PKJ 138:1 ‘Setiamu, Tuhanku, Tiada Bertara’

SetiaMu, Tuhanku, tiada bertara di kala suka di saat gelap

kasihMu, Allahku, tidak berubah. Kaulah Pelindung abadi, tetap

Refr. SetiaMu, Tuhanku, mengharu hatiku

Setiap pagi bertambah jelas

Yang kuperlukan tetap Kau berikan

Sehingga akupun puas lelas

Persembahan

Presbiter : 1 Petrus 2:5 menyatakan “Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah”. Mari kita bawa kepada Tuhan persembahan syukur kita, juga hidup kita sebagai persembahan yang hidup kepada-Nya.

Jemaat    : Menyanyi PKJ 146: 1- “BAWA PERSEMBAHANMU”

  1. Bawa persembahanmu dalam rumah Tuhan

Dengan rela hatimu, janganlah jemu.

Bawa persembahanmu, bawa dengan suka.

Refr:   Bawa persembahanmu, tanda sukacitamu.

Bawa persembahanmu, ucaplah syukur.

  1. Rahmat Tuhan padamu tidak tertandingi

Oleh apa saja pun dalam dunia.

Kasih dan karunia sudah kau terima.

  1. Persembahkan dirimu untuk Tuhan pakai.

Agar kerajaan-Nya makin nyatalah.

Damai dan sejahtera diberikan Tuhan.

Presbiter : Memimpin doa persembahan

Doa Syafaat

Pelayan : Berdoa dan diakhiri dengan Doa Bapa Kami

Warta Pelayanan Jemaat

Pengutusan dan Berkat(Jemaat Berdiri)

Jemaat : Menyanyi KJ 408:1,2 “Di Jalanku ‘Ku Diiring” do = as, 3 ketuk

Di jalanku ‘ku diiring oleh Yesus, Tuhanku.

Apakah yang kurang lagi, jika Dia Panduku?

Diberi damai sorgawi, asal imanku teguh.

Suka duka dipakai-Nya untuk kebaikanku,

suka duka dipakai-Nya untuk kebaikanku.

Di jalanku yang berliku, dihibur-Nya hatiku;

bila tiba pencobaan, dikuatkan imanku.

Jika aku kehausan dan langkahku tak tetap,

dari cadas di depanku datang air yang sedap;

dari cadas di depanku datang air yang sedap

 

BERKAT

Pelayan : Arahkanlah hatimu kepada Tuhan,

Jemaat : Kami mengarahkan hati kepada Tuhan

Pelayan : Jadilah Saksi Kristus,

Jemaat :  Syukur kepada Allah

Pelayan : Terpujilah Tuhan,

Jemaat : Kini dan selamanya

Pelayan : Terimalah berkat Tuhan, ”Kasih karunia dari Tuhan Yesus Kristus, kasih dari Allah Bapa dan persekutuan di dalam Roh Kudus menyertai Saudara sekalian sampai maranatha Tuhan datang kembali, amin.

Jemaat : Menyanyi : Amin, Amin, Amin

Saat Teduh

Salam Jabat Jemaat

Jemaat : Menyanyi Nyanyian : S’lamat Slamat Datang

S’lamat, s’lamat datang, Yesus, Tuhanku!

Jauh dari sorga tinggi kunjunganMu.

S’lamat datang, Tuhanku, ke dalam dunia;

Damai yang Kaubawa tiada taranya, Salam, salam!

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *