Olahraga selalu diidentikkan banyak orang sebagai usaha untuk membakar lemak. Kegiatan ini dilakukan sebagian besar orang untuk menurunkan berat badan. Memang tidak ada yang salah dengan semua itu, yang salah mungki pada cara melakukannya, yang belum tentu benar.
Banyak dari kita yang saat menghadapi sedikit saja kegemukan, lalu menjadi panic dan buru-buru memutuskan untuk mengikuti kelas-kelas olahraga atau pergi ke tempat fitness setiap hari. Namun ternyata, sesampai disanapun kita masih bingung saat disodori berbagai macam jenis latihan yang terkadang kita tidak tahu apa manfaatnya. Yang kita tahu bahwa semua olahraga pastinya adalah menyehatkan. Tapi ingat, tujuan awalnya tadi adalah membakar lemak, jadi fokuskan pada olahraga-olahraga yang efektif untuk membakar lemak tersebut.
Lalu, seperti apa sebenarnya jenis olahraga yang membakar lemak itu? Ada yang bilang jogging, ada juga yang bilang melakukan treadmill, aerobic atau apalah yang semakin banyak kita dengar justru semakin membuat kita bingung. Faktanya, kita biasanya cenderung lebih memilih olahraga-olahraga berat seperti latihan beban untuk membakar kalori. Dalam bayangan kita, semakin berat olahraga yang kita jalankan, semakin banyak pula kalori yang bisa kita bakar.
Mulai sekarang, camkan bahwa pikiran seperti itu salah. Membakar lemak bukan hanya masalah melakukan olahraga yang berat, melainkan juga harus diimbangi dengan pola masuknya kalori ke dalam tubuh kita. Akan sangat percuma ketika kita melakukan olahraga mati-matian, tetapi kebiasaan makan kita masih amburadul. Mendapatkan badan yang bagus akan sangat nonsense dalam kondidi seperti ini.
Konsumsi kebanyakan masyarakat Indonesia yang sarat akan karbohidrat, terutama nasi, sebenarnya merupakan faktor utama penyebab timbulnya timbunan lemak dalam tubuh. Seperti kita tahu bahwa mengkonsumsi karbohidrat berlebih yang tidak bisa keseluruhan diubah tubuh menjadi energi beresiko pada tertimbunnya lemak pada tubuh, sebaiknya merupakan peringatan yang jelas bagi kita. Jangan hanya berpikir untuk membakar lemak setelah mengkonsumsi banyak karbohidrat, tetapi berpikirlah untuk mengurangi konsumsi karbohidrat itu sendiri. Ubah kebiasaan orang di Indonesia yang menyatakan bahwa tanpa nasi rasanya sepeti belum makan. Anggapan itu sangat tidak masuk akal. Toh, dengan selain nasi, orang-orang di belahan dunia lain bisa hidup dengan lebih sehat.
Kemudian, tentang olahraga itu sendiri, seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa belum tentu olahraga yang berat membakar lemak yang besar juga. Lemak sebenarnya hanya bisa dibakar justru pada jenis latihan menengah, tidak terlalu ringan dan juga tidak terlalu berat. Jadi sebenarnya semua jenis olahraga itu bagus untuk membakar lemak, asalkan dilakukan dengan cara yang benar, jangan berlebihan, tetapi jangan pula terlalu dientengkan. Untuk mengetahui apakah olahraga kita sudah sesuai untuk membakar lemak, selalu cek detak jantung. Jika detak jantung sudah pada tingkat 65%, maka latihan tersebut sudah ideal untuk membakar lemak.