
Takari-Kupang, www.sinodegmit.or.id, “Kami membangun Gedung Gereja baru berukuran 20×42 meter, dengan mengandalkan hasil kebun yang diolah oleh Jemaat. Pekerjaan sudah sampai tahap pengecoran lantai balkon, tetapi kami merasa pembangunan ini tidak memberatkan kami.” Demikian disampaikan oleh Pdt. Adolfina A. Baitanu Aome, S.Th, Ketua Majelis Jemaat Imanuel Fatukona, Klasis Fatuleu Timur, pada Minggu (6/4).
Ada 9 rayon dan setiap rayon mengerjakan 1 lahan, ditanami jagung, kacang, ubi, pisang, lombok dan sayur-sayuran. Selain itu, Jemaat juga menyumbangkan telur, ayam, sapi, buah asam, buah gewang dan pohon jati. Semuanya dikumpulkan oleh Panitia Pembangunan, kemudian menjualnya ke Kupang, sedangkan sebahagian disimpan di gereja sebagai lumbung pangan Jemaat.
Hasil usaha dana tersebut dipakai untuk membeli bahan bangunan, sedangkan pekerjaan dilaksanakan secara bersama-sama oleh seluruh Jemaat.
Menurut Ketua Panitia Pembangunan Gereja Imanuel Fatukona, Oskar Naben, biaya pembangunan gedung yang besar tidak memberatkan Jemaat, sebab ditopang oleh hasil kebun-kebun gereja.
“Untuk membangun gedung yang baru, butuh dana yang tidak sedikit. Tetapi kami sangat tertolong dengan hasil dari kebun-kebun kami. Pada tahun 2024, setiap rayon menghasilkan 5 sampai 8 ton jagung. Kami jual dengan harga Rp. 6.000 per kilogram. Belum lagi hasil tanaman yang lain, jadi tidak memberatkan Jemaat,” kata Oskar.
Emi Orsula (49) menambahkan bahwa ada iuran pembangunan tetapi nilainya sangat kecil.
“Ada iuran pembangunan tetapi nilainya sangat kecil yakni Rp.10.000 per KK, per bulan. Ada juga laporan Panitia setiap bulan dan evaluasi. Jadi kami semangat untuk membangun.” Kata Emi, warga rayon 5 dari Jemaat Imanuel Fatukona.
Ia berharap gedung tersebut selesai diatap tahun ini dan mereka bisa merayakan natal di dalamnya.
Diinformasikan bahwa Jemaat Imanuel Fatukona merupakan Jemaat Bermata Jemaat yakni Mata Jemaat Imanuel Fatukona, Mata Jemaat Imanuel Kuafe’u dan Mata Jemaat Eklesia Nipu.
Jemaat Imanuel Fatukona juga merupakan Jemaat tertua di Klasis Fatuleu Timur, dan akan memasuki usia ke-110 pada tahun 2026. Jemaat tersebut memiliki lebih dari 300 jiwa. ***