
Kupang, www.sinodegmit.or.id, Majelis Sinode GMIT mengadakan Panen raya simbolis di Sawah Sulamanda, Tarus, Desa Mata Air, Kupang Tengah, Selasa (29/4/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi kolaborasi menuju misi pelayanan diakonia transformatif bagi jemaat.
Selain itu sinergi tersebut merupakan upaya untuk membantu petani meningkatkan swasembada pangan yang diprogramkan oleh Pemerintah. Untuk mencapai hal ini Majelis Sinode GMIT melibatkan Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Kupang, Bank Indonesia dan Bulog NTT.
Sawah milik Sinode GMIT tersebut memiliki luas lahan sebesar 4 Ha, 3 Ha dipakai untuk tanaman padi dan 1 Ha untuk tanaman hortikultura.
Dalam acara ini, Ketua Kelompok Tani Sulamanda, Matheus Ukat menyampaikan bahwa untuk panen tahun ini diperkirakan akan menghasilkan gabah kering giling mencapai 9 ton. Angka ini masih akan dikurangi dengan pengeluaran kebutuhan selama masa kerja, sisanya dikalikan dengan harga beras rata-rata Rp. 12.000/kg, maka nilai uang yang akan mereka peroleh kurang lebih Rp. 75.600.000,- untuk satu musim tanam.
“Dari angka tersebut, menurut kami menjadi petani, bukan buruh kasar,” kata Matheus.
Sementara itu Wakil Ketua Sinode GMIT, Pdt. Saneb Y. Ena Blegur dalam suara gembalanya menyampaikan bahwa tugas GMIT tidak hanya mengabarkan injil tetapi memberi makan jemaat secara jasmani.
“Perintah Yesus jelas, berilah mereka makan. Itu tanggung jawab gereja untuk menterjemahkan perintah tersebut,” kata Pdt. Saneb.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Kupang, dan Bank Indonesia yang telah mendukung pengembangan aset-aset GMIT. Sawah Sulamanda merupakan salah satu aset dari sekian banyak yang dimiki. Ada lahan pertanian di Petuk, Sawah di Oesao dan Nunkurus, lahan agro ekowisata terintegrasi di Loli, dan beberapa lokasi lainnya. Lahan-lahan tersebut sedang dikerjakan oleh Badan Pengembangan Aset dan Pemberdayaan Ekonomi (BP-APE) Sinode GMIT untuk menopang pelayanan.

Dalam acara tersebut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Agus Sistyo Widjajati menyerahkan bantuan 1 unit mesin pengering padi dan 1 unit cultivator. Dengan bantuan tersebut ia berharap hasil sawah tersebut meningkat dan menambah nilai produksi untuk kesejahteraan para petani.
Hadir dalam kegiatan tersebut Perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Antoneta Magdalena, Pimpinan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT, Wakil Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Provinsi NTT Sugeng Hartono, Kepala Desa Mata Air Elia Luluporo, Ketua Majelis Jemaat Getsemani Tarus Pdt. Nini Mandira Lani-Sir, anggota Kelompok Tani Sulamanda, dan Kelompok Wanita Tani Cinta Kasih Tarus. ***