
Lembata, www.sinodegmit.or.id, Meletusnya gunung Ile Lewotolok di Lembata pada Jumat, (27/11), mengakibatkan 43 warga terdampak mengungsi di gedung Gereja GMIT Mata Jemaat Maranatha Pada, desa Pada, kecamatan Nubatukan-Lembata.
Ketua Majelis Jemaat GMIT Solafide Lembata, Pdt. Imanuel Talan, menjelaskan warga yang mengungsi di gedung gereja ini sudah sejak Selasa subuh tanggal 1 Desember 2020. Mereka adalah warga Katolik dan Muslim. Sedangkan warga GMIT yang terdampak sebanyak 5 (lima) kepala keluarga dengan jumlah jiwa 23 orang. 10 orang dari jumlah ini adalah usia anak dan 2 orang bayi. Saat ini mereka mengungsi di rumah-rumah keluarga.
“Sebagai wujud solidaritas dengan saudara-saudara kita yang terdampak letusan gunung, maka kami Majelis Jemaat Maranatha dan Solafide menyediakan gedung gereja, bantuan sembako, selimut dan tikar, untuk saudara-saudara kita baik Katolik maupun Muslim yang mengungsi di gedung gereja. Dan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan, kami dibantu oleh Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)-Lembata, melalui penyemprotan disinfektan di dalam gedung gereja untuk menghindari pandemi Covid-19,” kata Pdt. Talan.
Hingga tanggal 5 Desember 2020, Pdt. Talan mengatakan, mereka telah menerima bantuan dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) sebesar 15 Juta Rupiah, Gereja Batak Kristen Protestan (GBKP) sebesar 5 Juta Rupiah dan Majelis Sinode GMIT sebesar 10 Juta Rupiah. Bantuan lainnya datang dari Pengurus Pemuda GMIT Imanuel Ruteng dan GMIT Ebenhaeser Larantuka.
“Bantuan berupa sembako kami lihat cukup tersedia di Posko bantuan Gereja GMIT Solafide Lewoleba. Namun yang masih kurang adalah kebutuhan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) termasuk obat-obatan sederhana seperti minyak telon, balsem, dan lain-lain.”
Terkait pemanfaatan bantuan uang, Pdt. Talan menerangkan bahwa mereka berkoordinasi dengan Posko utama untuk memastikan kebutuhan-kebutuhan yang mendesak namun belum cukup tersedia.
Sementara itu, Ketua Majelis Klasis Flores Pdt. Melkisedek Sni’ut yang dimintai konfirmasi mengenai upaya-upaya pelayanan diakonia kepada para korban mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan seluruh jemaat di Klasis Flores dan hasilnya telah terkumpul sejumlah bantuan sembako dan pakaian. Bantuan-bantuan ini telah disalurkan ke Posko Gereja GMIT Solafide Lewoleba untuk diteruskan ke lokasi pengungsian. ***