
SABU, www.sinodegmit.or.id, Hari ini, Senin, (25/10), pembangunan Aula Serbaguna Sidang Sinode GMIT ke-35 dimulai.
Acara peletakan batu pertama dihadiri Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Mery Kolimon, Wakil Bupati Sabu-Raijua, Yohanis Uly Kale, Ketua Umum Panitia Sidang Sinode GMIT ke-35, Septenius Bule logo, Ketua Panitia Perwakilan Kupang, Thimotius Ludji, Ketua Tim Pelaksana Teknis yang juga Kadis PU, Erens Haba Radja, para anggota panitia, Ketua Majelis Klasis, dan para pendeta beserta jemaat-jemaat GMIT di Sabu-Raijua.
Aula Serbaguna seluas 2.768 m2 dibangun di tanah seluas 12.900 m2, berlokasi di desa Eimau, Kecamatan Sabu Tengah. Tanah tersebut merupakan hibah dari keluarga Djami dan Miha Ballo.

Pembangunan aula yang diperkirakan dapat menampung 1.000 orang ini ditaksir membutuhkan biaya sebesar 5,5 Milyar Rupiah dan akan selesai pada pertengahan tahun 2023.
Ketua MS GMIT, dalam suara gembala menyampaikan terima kasih dan mengajak semua pihak yang terlibat baik dalam pembangunan aula maupun persiapan-persiapan lainnya agar bersatu hati, saling mendukung dan rendah hati dalam melaksanakan tugas gereja ini.
“Ini bukan siapa-siapa punya pekerjaan. Ini Tuhan Yesus punya pekerjaan sehingga kita mesti bekerja menurut cara Tuhan,” pesan Pdt. Mery.

Pada kesempatan ini Bupati Sabu-Raijua yang diwakili oleh Wakil Bupati menyatakan kesiapan Pemda setempat untuk mendukung penuh persiapan Sidang Sinode GMIT dimaksud.
“Pembangunan aula serbaguna ini bukan hanya untuk satu denominasi [gereja tertentu] tapi untuk masyarakat Sabu-Raijua. Pemda Sabu-Raijua tidak tutup mata. Kami terus mendukung sampai tuntas, “ungkap Yohanis.
Acara peletakan batu pertama ini diawali dengan ibadah di lokasi pembangunan aula, dipimpin oleh liturgos Pdt. Noni Sayuna dan pengkhotbah Pdt. Daniel Hendrik. ***