Emeritasi Pdt. Joko Priyono dan Perhadapan Pdt. Lukman Bahan

KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Minggu, (10/4), Pdt. Florenz S. Joko Priyono, S.Th., memasuki masa emeritasi atau purnalayan. Ia mendedikasikan 30 dari 60 tahun usianya sekarang bagi GMIT.

Pdt. Joko memulai tugas perdananya di Jemaat Syalom Oinlasi Barat tahun 1991.

Dari Syalom Jemaat Oinlasi, suami dari Pdt. Intan Priyono-Mano Radja ini berturut-turut pernah melayani Jemaat Wilayah Toobaun, Klasis Amarasi Barat (1995-2000), Jemaat Ora et Labora-Oesapa (2000-2006), Jemaat Koinonia Kuanino (2006-2011), Jemaat Rehobot Bakunase (2011-2017), dan terakhir di Jemaat Diaspora Danau Ina (2017-2022).

Pdt. Joko dikenal oleh sahabat sepelayanan maupun anggota jemaat sebagai sosok yang tenang menghadapi beragam situasi dinamika pelayanan. Ia sendiri mengakui sifat itu.

“Saya suka seni. Jadi kalau sedang marah, saya ambil pahat untuk salurkan kemarahan saya dengan membuat meja dari batang kayu yang masih ada akar-akarnya,” ujar ayah dari Philia dan Jessica ini.  

Posisi Pdt. Joko yang memasuki masa emeritasi per 10 April 2022, digantikan oleh Pdt. Lukman Bahan, M.Th.

Dalam kebaktian emeritasi sekaligus perhadapan itu, Pdt. Semuel Pandie mengajak jemaat belajar dari teladan Simon dari Kirene seperti yang ditulis dalam Lukas 23:26-43.

Simon dari Kirene, kata Pdt. Semuel, tidak sekedar memikul salib Yesus dan mengikuti dari belakang, tetapi ia dengan sabar dan tabah mengikuti irama langkah Yesus yang tertatih, terluka dan lemah.

“Kita pendeta GMIT mari belajar dari Simon orang Kirene. Ia setia berjalan di belakang Yesus sambil mengikuti irama langkah-Nya. Termasuk memberi bahu untuk berbagi beban penderitaan.”

Pada kesempatan yang sama Ketua Majelis Sinode (MS) GMIT, Pdt. Mery Kolimon dalam suara gembala menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Pdt. Joko dan keluarga yang telah mempersembahkan pelayanan terbaik bagi GMIT. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada jemaat-jemaat yang selama 30 tahun menopang pelayanan Pdt. Joko dan keluarga.

Kendati telah memasuki masa pensiun namun Ketua MS GMIT berharap Pdt. Joko yang memiliki keterampilan musik Kulintang, terus mengembangkan dan melatih jemaat-jemaat yang membutuhkan.

Selain itu, Pdt. Mery juga menitipkan pesan kepada Pdt. Lukman Bahan dan Pdt. Nolly Kaseh selaku pelayan jemaat Diaspora Danau Ina beserta pelayan-pelayan di Jemaat Betel Oesapa, Genesaret, dan Nazaret Oesapa Timur yang sebagian besar anggota jemaatnya adalah mahasiswa, agar mengupayakan bentuk-bentuk pelayanan yang dapat memperdalam spiritualitas para mahasiswa.

“Majelis Jemaat di Dano Ina, Betel, Genesaret, dan Nazareth mendapat karunia khusus untuk menggembalakan para mahasiswa. Mereka adalah orang-orang muda yang datang dari kampung-kampung. Ada yang sudah dewasa tapi ada pula yang masih mencari identitas. Karena itu, upayakanlah supaya jemaat-jemaat kita menjadi rumah pemuridan bagi mereka,” pesan Pdt. Mery. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *