Frans Lapenangga Pencipta Mars GMIT Tutup Usia

KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Drs. Frans Reyner Lapenangga, pencipta lagu Mars GMIT, berpulang ke rumah Bapa di Sorga. Mendiang tutup usia karena sakit dalam usia 75 tahun pada Minggu, 3 Oktober 2021.

Kebaktian penguburan dipimpin oleh Pdt. Yeri Hawu, dari Jemaat GMIT Rehobot Bakunase-Kupang, Rabu, 6 Oktober 2021.

Tahun 2007, lelaki kelahiran Alor, 1 Mei 1946 ini menorehkan sejarah bagi GMIT lantaran lagu Mars ciptaanya berjudul “Mengemban Tugas Mulia” memenangkan Sayembara Hymne dan Mars GMIT.

Tiga orang Juri Sayembara Hymne dan Mars GMIT yakni Pater Piet Wani, SVD, Petrus Riki Tukan dan Pdt. Dr. Albinus Netti, dalam buku laporan Panitia Lomba Sayembara Hymne dan Mars GMIT tahun 2007 menilai lagu ini terpilih karena memenuhi syarat sebagai lagu Mars dan syairnya bernilai teologis yang berisi pengakuan, tugas dan panggilan GMIT.

Kendati demikian tim juri membuat beberapa perubahan pada notasi dan syair lagu karena pertimbangan historia teologis. Pada baris pertama lagu asli misalnya berbunyi, “di Nusa Tenggara Timur kau berdiri” diganti dengan “di bumi Indonesia engkau berdiri”. Alasannya wilayah pelayanan GMIT tidak hanya di NTT tetapi juga ada di NTB.

Selain itu kata “umat” diganti menjadi “jemaat” oleh sebab menurut tim juri, “umat” menunjuk kepada persekutuan orang percaya secara am padahal yang dimaksud bersifat lebih khusus yakni persekutuan jemaat-jemaat.

Tim juri juga menambahkan satu bait sehingga lagu ini memiliki dua bait. Syair pada bait yang kedua dikarang oleh Pdt. Johny E. Riwu Tadu.

Pada 2019, dalam sebuah wawancara dengan media ini, mendiang mengatakan bahwa syair lagu mars ini terinspirasi dari Buku Tata Dasar GMIT.

“Saya kuasai Tata GMIT, jadi itu memudahkan saya menulis syairnya,” ungkap mantan wakil kepala sekolah SMA Negeri 4 Kupang ini.

Jack Gabriel, sahabat mendiang menuturkan bahwa mula-mula ia mendapat informasi sayembara dari Frans. Kebetulan keduanya bersahabat sejak pemuda dan sama-sama anggota Paduan Suara di Jemaat GMIT Rehobot Bakunase.  Frans bahkan meminta bantuannya membuat melodi mars tersebut karena ia mahir memainkan organ/keyboard.

“Lagu mars GMIT itu Frans yang susun syairnya. Karena beta bisa main musik jadi beta yang bantu melodinya. Abis itu kotong mulai latihan sekitar satu bulan.”

Pengakuan Jack tersebut memang benar. Dalam naskah asli yang dikirim Frans kepada panitia lomba tertulis musik oleh J. A. Gabriel.

Setelah melewati tahapan penyempurnaan termasuk arransemen oleh Paul Widyawan lagu ini dibawa ke Sidang Sinode ke-31 GMIT di Kalabahi-Alor tahun 2007 dan diputuskan sebagai Mars GMIT.

Frans adalah anak ke-7 dari pasangan Konstantin Lapenangga dan Paulina Lapenangga-Namang Boling. Ia menikah dengan Bendelina Nisnoni pada 1978 dan dikaruniai 4 anak yakni: Hermanus, Chrismas, Constantin dan Bifealorindah.

Frans mengawali karirnya di bidang pendidikan di Kantor Pembinaan Olahraga dan Pendidikan Provinsi NTT pada tahun 1972-1975. Selanjutnya tahun 1975- 1989, ia mengajar pada SPG Negeri Kupang dan 1989-1993 diangkat menjadi kepala sekolah SMA Negeri Seba di Sabu. Terakhir ia ditempatkan sebagai guru SMA Negeri 4 Kupang pada tahun 1993-2006.

Selain tugas mengajar semasa hidupnya ia berkecimpung dalam pelayanan gereja di Jemaat GMIT Rehobot Bakunase sebagai presbiter sekaligus anggota Paduan Suara.

Majelis Sinode GMIT menyatakan syukur kepada Tuhan dan ucapan terima kasih kepada keluarga atas jasa-jasa mendiang bagi GMIT serta turut berdukacita yang dalam atas berpulangnya mendiang ke rumah Bapa di Sorga. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *