Kupang, www.sinodegmit.or.id, Igreja Protestante Iha Timor Lorosae (IPTL) kekurangan tenaga pendeta. Saat ini IPTL hanya memiliki 28 pendeta yang melayani 74 jemaat di 5 klasis. Dengan jumlah tenaga pendeta yang tidak sebanding IPTL sangat membutuhkan tenaga pendeta.
Hal ini disampaikan Ketua Majelis Pekerja Harian Sinode (MPHS) IPTL, Pdt. Lorenso do Santos dalam pertemuan dengan Majelis Sinode GMIT, Senin, 19/2-2018.
“Kami sangat membutuhkan tenaga pendeta untuk bantu kami. Baik itu tenaga ahli maupun tenaga pelayan untuk membantu IPTL di masa depan. Kami juga sedang membangun sebuah institut teologi sehingga kami membutuhkan konsultan pendidikan yang bisa bantu kami untuk menyiapkan kurikulum dan sebagainya,” kata Pdt. Lorenso.
Selain menyampaikan kebutuhan pelayanan, Ketua MPHS IPTL bersama 4 rekan Pdt. Gerson Haan (wakil sekretaris), Pdt. Martino Faria (Ketua Klasis Selatan), Pdt. Miguel da Costa (Ketua Klasis Barat) dan Pdt. Helena Maplani, bermaksud belajar dari pengalaman GMIT di bidang diakonia dan menejeman keuangan.
Kunjungan yang berlangsung selama 5 hari ini disambut baik MS GMIT.
“Kami senang mendapat kunjungan dari MPHS IPTL. Kami berharap kunjungan ini menjadi kesempatan belajar timbal balik . Kami bisa berbagi bagaimana kami mengalami kasih Tuhan dan menata diri sebagai gereja dan manata juga tugas-tugas yang Tuhan percayakan dengan segala kekuatan yang Tuhan anugerahkan tetapi juga kelemahan kami sebagai gereja. Tetapi kami juga mau belajar dari teman-teman kami di IPTL,” ujar Ketua MS GMIT, Pdt. Mery Kolimon.
Dalam pertemuan ini kedua gereja sepakat akan membangun kerja sama di mana GMIT bersedia mengirim utusan pendeta baik pendeta jemaat maupun tenaga konsultan di bidang pengembangan kapasitas sumber daya personil maupun manejemen pendidikan.***