JANGAN TIRU JEMAAT KORINTUS
REFLEKSI HUT KE-54 JEMAAT SILO NAIKOTEN I
“Ada dua macam pertumbuhan. Pertama, secara alami dan kedua secara ‘rekayasa’. Dalam praktik, dua macam pertumbuhan ini tidak selalu berbanding lurus. Makanya, orang bilang tua-tua keladi, makin tua, makin jadi. Bertambah usia sebuah lembaga, organisasi atau sebuah persekutuan belum tentu berbanding lurus dengan kualitas yang dihasilkan. Kita seringkali bangga melihat pertumbuhan secara alamiah dan lupa mengusahakan pertumbuhan yang dilakukan secara sengaja. Pertanyaan reflektif bagi jemaat Silo di usia ke-54 adalah apakah 54 tahun itu berbanding lurus dengan kualitas persekutuan, kesaksian dan pelayanan kasih?” demikian sapaan awal Pdt. Dr. Besly Messakh, dalam khotbah yang disampaikan pada kebaktian HUT jemaat Silo ke-54, pada Jumat, (5/8/2016).
Terkadang bertambah usia sebuah lembaga ia cenderung kehilangan relevansi dan makna hidup karena kesibukan mengatur diri sendiri. Itulah yang gambarkan dalam surat 2 Korintus 8:1-10 tentang jemaat Korintus dan jemaat di Makedonia. Profil kedua jemaat ini beda jauh. Gereja Makedonia kebanyakan jemaat miskin karena tekanan dan hambatan yang mereka alami sedangkan jemaat Korintus menikmati hidup bebas karena Korintus adalah kota metropolis. Mereka memiliki banyak sumber daya sehingga Paulus menyebut mereka “kamu kaya dalam hikmat dan pengetahuan.” Akan tetapi dalam praktik hidup berjemaat kalau diukur dari indikator hal memberi Rasul Paulus mengajak jemaat Korintus belajar dari jemaat Makedonia, sampai-sampai ia, menurut para teolog, menulis empat buah surat untuk mengingatkan mereka. Jemaat Makedonia adalah jemaat miskin;Jemaat Silo tentu lebih baik dari jemaat Makedonia, tapi jangan sampai kita seperti jemaat Korintus yang harus dikirim surat hingga 4 kali hanya untuk kasih tahu bosong harus lebih bae,” tutup Pdt. Besly mengakhiri khotbahnya.
Turut hadir Ketua Klasis Kota Kupang, Pdt. Eleonora Manu-Nalle, STh., Walikota Kupang, Jonas Salean dan Ketua DPRD Kota Kupang Yeskiel Loudou, S.Sos., dan ratusan jemaat dengan dimeriahkan oleh sejumlah Paduan Suara dan Vokal Grup. Acara ditutup dengan pemberian bantuan dari walikota Kupang dan pemotongan kue ulang tahun sumbangan dari Toko Borneo Kupang.