KUPANG,www.sinodegmit.or.id, Majelis Sinode (MS) GMIT akan melakukan swab test untuk seluruh karyawan yang bekerja di Kantor MS GMIT sebagai upaya antisipasi penularan Covid-19 yang terus menonjak di Kota Kupang akhir-akhir ini. Kegiatan tersebut direncanakan akan berlangsung pada pekan mendatang.
Jelang kegiatan tersebut, MS GMIT mengadakan sosialisasi tentang manfaat swab test pada Jumat, (4/12) di Kantor MS GMIT.
Mengawali materi sosialisasi ini, Theodor Bolle, M.Sc, Wakil Ketua Humas Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat (biokesmas) NTT, menjelaskan tentang perjuangan sejumlah anak-anak NTT yang memiliki keahlian diberbagai disiplin ilmu untuk menghadirkan Laboratorium Biomolekuler guna membantu pemerintah dan masyarakat NTT mengatasi pandemi Covid-19.
Sebagai warga GMIT sekaligus anak pendeta, Theodor berharap GMIT khususnya karyawan Kantor MS GMIT dan klasis-klasis di sekitar Kota Kupasng menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Pasalnya, masih banyak orang menolak mengikuti test dengan bermacam alasan. Padahal, menurutnya kebanyakan kasus di Kota Kupang berasal dari kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Dengan hadirnya Lab Biokesmas NTT ini, tes massal di Kota Kupang sudah bisa dilakukan. Melalui sistem pool test, sehari kami bisa tes 500-600 orang sekali tes. Ini metode yang sudah di pakai di hampir semua negara. Ke depan kami berharap NTT menjadi contoh penerapan pool test di provinsi lain di Indoensia. Saya dan ibu Dr. Fima Inabui yang ayahnya juga seorang pendeta, rindu Bapak Ibu Pendeta di Sinode GMIT menjadi contoh yang baik bagi Kota Kupang dan seluruh masyarakat NTT dalam mendukung kami menyelesaikan pandemi ini,” ujar anak dari Pdt. Emr. Obed Bole ini.
Terkait prasangka adanya rasa sakit saat pengambilan sampel, Theodor menjelaskan hal itu tidak perlu dikuatirkan.
“Kalau bicara soal sakit atau tidak, menggangu atau tidak, tentu saja sedikit menggangu bila ada benda asing masuk ke jalur pernapasan. Tetapi yang perlu kita ingat adalah ini untuk tujuan kesehatan dan gangguan itu hanya beberapa detik. Jadi jangan takut dan ragu ikut test swab. Di Alkitab ada 365 kata “jangan kuatir”, jadi mestinya Ibu Bapak Pendeta tidak usah kuatir dengan rasa sakit yang cuma beberapa detik saja. Kalau kita hanya berpikir rasa sakit sesaat, kapan Kota Kupang bisa aman?”
Lebih lanjut Theodor yang didampingi Lia Selan, salah satu laboran pada Lab Biokesmas NTT, menjelaskan dalam proses pool test Covid-19, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan terkait dan juga Rumah Sakit Umum Prof. W.Z Johanes-Kupang yang memiliki lisensi Patologi Klinis.
Usai mengikuti sosialisasi ini, Pdt. Dorkas Sir, Ketua UPP PAR MS GMIT, mengaku siap mengikuti test swab kendati masih ada rasa takut. ***